Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 01 Desember 2021 | 23:16 WIB
Ilustrasi vaksinasi-- warga di Kota Malang mengaku buta usai menerima Vaksin AstraZeneca. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraMalang.id - Pemerintah Kota Malang memastikan warga yang mengaku buta usai disuntik Vaksin AstraZeneca telah didampingi secara maksimal. Tidak benar tudingan bahwa pemerintah mengabaikan keluhan warganya tersebut.

Diberitakan sebelumnya, viral unggahan akun media sosial Facebook Titik Andayani mengabarkan bahwa kondisi mata suaminya buta pasca menerima vaksinasi jenis  AstraZeneca, pada 3 September 2021 lalu.

Pemilik akun Titik Andayani  juga menuding Pemerintah Kota Malang tidak peduli dengan keluhannya. Hal itu dibuktikan dengan pesan langsung yang dialamatkan ke akun Wali Kota Malang Sutiaji dan istrinya, namun tak kunjung mendapatkan respon balik.

Menyikapi itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr. Husnul Muarif menyatakan, warga yang mengaku buta akibat vaksinasi telah mendapatkan pendampingan.

Baca Juga: Benarkah Warga di Kota Malang Buta Setelah Disuntik Vaksin AstraZeneca?

“Pendampingan sudah dilakukan ke rumah sakit rujukan, ke RSSA (Rumah Sakit Saiful Anwar) juga sudah kita dampingi kontrol juga kita dampingi. Untuk biaya kita upayakan mendapatkan BPJS,” katanya, mengutip dari Beritajatim.com jejaring media Suara.com, Rabu (1/12/2021).

Selain Dinkes, lanjut Husnul, sejumlah pihak juga turut membantu proses penyembuhan warga bersangkutan.

“Kalau di Dinkes kita dampingi saat kontrol ke RSSA. Tentu dari pihak lain juga membantu,” sambungnya.

Kekinian, kondisi warga diketahui bertempat tinggal di Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang telah berangsur membaik.

Dijelaskan dr. Husnul, pasien tersebut tidak mengalami kebutaan secara total, hanya pandangan buram. 

Baca Juga: Cegah Dampak Buruk COVID-19 Varian Omicron, Vaksinasi Wajib Dipercepat

“Kalau total tidak, jadi kayak (seperti) buram (pengihatan) kalau lihat sedikit bisa. Itu di awal-awal. Itu kasus lama sudah September lalu sudah ditindak lanjuti dan banyak kemajuannya. Sampai saat ini belum bisa dipastikan (karena vaksin),” papar Husnul.

Husnul menambahkan, kasus tersebut sudah dilaporkannya kepada Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). 

“Kita juga belum dapat informasinya, cuma sudah kita laporkan ke Komisi Daerah KIPI. Insya Allah baru ini (kasus kebutaan akibat vaksin di Kota Malang). Kondisi (pasien) saat ini sudah banyak kemajuannya,” tandasnya.

Load More