SuaraMalang.id - Peringatan potensi gempa dan tsunami dahsyat di Trenggalek akhirnya benar-benar jadi perhatian. Terbaru, sistem deteksi dini tsunami akhirnya diuji coba.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat akhirnya menguji coba piranti "early warning system" (EWS) yang tersebar di sejumlah kawasan pesisir selatan daerah itu, mulai dari Kecamatan Watulimo hingga Panggul, Jumat 926/11/2021).
Alat pendeteksi dini tsunami yang rusak itu terpasang di Pantai Pantaai Konang, Desa Nglebeng, Kecamatan Panggul, Trenggalek. Demikian disampaikan Sekretaris BPBD Trenggalek Tri Puspita Sari di Trenggalek.
"Ada tujuh EWS yang kami lakukan uji coba hari ini, dan hasilnya, satu dari tujuh EWS yang sudah terpasang di pantai-pantai Trenggalek dalam kondisi rusak. Sirine tidak bunyi," katanya seperti dikutip dari ANTARA.
EWS yang rusak itu tengah dalam perbaikan petugas. Ujicoba itu rutin dilaksanakan setiap tanggal 26 tepatnya pukul 10.00 WIB.
Enam EWS yang berfungsi normal berada di beberapa wilayah pantai di Kecamatan Munjungan serta Watulimo. Di Kecamatan Watulimo, EWS terpasang di sekitar Hotel Prigi, Balai Desa Karanggandu dan Musala Pantai Karanggongso.
Sementara itu di Kecamatan Munjungan ada di Desa Masaran, Masjid Jami dan Musala Ngadipura Desa Craken.
"Tiga EWS terpasang di (pesisir) Kecamatan Watulimo, tiga lagi di (Kecamatan) Munjungan. Kondisi EWS-EWS ini dalam keadaan baik," katanya.
Pipit mengatakan telah melakukan sosialisasi masyarakat lewat TRC, relawan dan pemerintah desa sebelum menguji coba alat.
Baca Juga: Polisi Tingkatkan Patroli di Wilayah Rawan Longsor Trenggalek
Selain itu, dalam uji coba peringatan dini tsunami itu juga disertai keterangan yang menjelaskan kegiatan tersebut sehingga tidak membuat warga panik.
"Yang membedakan uji tes sirene tsunami jika pada tes akan berbunyi sirene yang diikuti suara ini merupakan uji coba tes sirene tsunami sehingga masyarakat mengetahui bahwa ini hanya mencoba alat saja," kata dia.
Dia menambahkan, selain melatih tanggap bencana masyarakat, uji coba rutin itu untuk memastikan EWS berfungsi dengan baik sehingga mitigasi bencana tsunami dapat maksimal.
Pipit mengatakan, pemilihan tanggal 26 adalah ketentuan pusat untuk mengenang bencana tsunami Aceh.
Berita Terkait
-
Polisi Tingkatkan Patroli di Wilayah Rawan Longsor Trenggalek
-
Update Bencana Tanah Longsor Trenggalek, 30 Rumah Rusak
-
30 Rumah di Trenggalek Rusak Akibat Longsor, Ada Jalan yang Terputus
-
Mobil Dinas Pengadilan Negeri Trenggalek Hantam Tugu Pembatas Desa di Blitar
-
Tanah Longsor Sebabkan Jalan Terputus di Trenggalek, Belasan Keluarga Terisolasi
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 8 Juli: Raih Skin Senjata, Diamond, dan Katana
- Pemain 1,91 Meter Gagal Dinaturalisasi Timnas Indonesia, Kini Bela Tim di Bawah Ranking FIFA Garuda
- 5 Jet Pump Terbaik untuk Sumur Bor, Kuat Sedot Air dari Kedalaman 40 Meter
Pilihan
-
Setelah Diultimatum Pelatih, Marselino Ferdinan Justru 'Menghilang' dari Skuad Oxford United
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Tahan Banting Terbaru Juli 2025, Desain Kuat Anti Rusak
-
Fenomena Magis Pacu Jalur, Tradisi Kuansing Riau Kini Viral lewat Aura Farming
-
Tarif Trump 32 Persen Buat Menteri Ekonomi Prabowo Kebakaran Jenggot
Terkini
-
Hery Gunardi Pimpin Transformasi BRI Lewat BRIVolution, Komisi XI DPR RI Angkat Jempol
-
Sebagai Agent of Development, BRI Salurkan BSU Senilai Rp1,72 Triliun ke 2,8 Juta Pekerja
-
Gunung Semeru Erupsi 4 Kali Hari Ini! Warga Diminta Jauhi Area Ini
-
Waspada! Gunung Semeru Erupsi Empat Kali, Warga Diminta Jauhi Kawasan Rawan Bencana
-
BRI Catat Green Financing Rp89,9 Triliun, Bukti Komitmen pada Pembangunan Berkelanjutan