SuaraMalang.id - Korea Selatan mengambil kebijakan berani pada 1 November 2021. Mereka berencana menerapkan kehidupan normal dan mencoba berdampingan dengan Covid-19.
Kebijakan itu ditandai dengan menghapus semua pembatasan jam operasional restoran dan kafe serta menerapkan paspor vaksin perdana mereka untuk tempat berisiko tinggi seperti pusat kebugaran, sauna, dan bar saat berusaha "hidup berdampingan dengan COVID-19".
Tahap awal akan berlaku pada Senin dan berlangsung selama sebulan, kata pejabat. Penghapusan semua pembatasan rencananya akan dimulai pada Februari.
"Mulai 1 November, masyarakat kita akan mengambil langkah awal untuk melanjutkan kehidupan normal," kata Perdana Menteri Kim Boo-kyum pada pertemuan yang disiarkan di televisi.
Baca Juga: Bukan Hanya Populer karena Musiknya, BTS Juga Menjadi Soft Power Korea Selatan!
"Namun, kita harus menyadari bahwa ini bukan berarti perjuangan melawan virus corona selesai, melainkan sebuah awal baru."
Rencana penghapusan itu muncul ketika Korsel bergulat dengan jumlah kasus harian yang tinggi, meski angkanya masih jauh di bawah negara-negara yang terparah dilanda pandemi. Jumlah kasus COVID-19 yang parah dan kematian juga rendah.
Pekan lalu Korsel berhasil memenuhi targetnya untuk memvaksinasi 70 persen dari 52 juta penduduk mereka, yang membuka jalan untuk kembali ke kehidupan normal. Kini sekitar 72 persen populasi telah mendapatkan vaksin lengkap dan lebih dari 79,8 persen telah mendapatkan dosis pertama.
Kendati tidak pernah merasakan "lockdown", Korsel kini menghadapi gelombang keempat infeksi sejak Juli ketika pemerintah menerapkan pembatasan pertemuan dan jarak sosial secara ketat.
Pengunjung tempat-tempat berisiko tinggi seperti bar, kelab malam, pusat kebugaran tertutup, sauna, dan bar karaoke akan diwajibkan memperlihatkan bukti vaksinasi COVID-19 atau hasil tes negatif COVID-19 dalam waktu 48 jam.
Baca Juga: 9 Potret Yuki Kato Liburan ke Korea Selatan, Kunjungi Tempat Syuting Itaewon Class
Korsel pada Kamis (28/10) melaporkan 2.124 kasus baru COVID-19, sehingga totalnya mencapai 360.536 kasus dengan 2.817 kematian. ANTARA
Berita Terkait
-
G-Dragon dan Lee Joo-yeon Kembali Terseret Rumor Kencan Usai Foto Terbaru
-
Sudirman Cup 2025: Empat Tim dari Dua Grup Pastikan Lolos ke Perempat Final
-
Tiket Nyaris Sold Out, Kai EXO Sapa Fans Jelang Konser di Jakarta
-
Ulasan Webtoon Her Secret!: Melihat Sisi Gelap Dunia Hiburan Korea Selatan
-
Review Film Beautiful Audrey: Hubungan Mendalam Antara Ibu dan Anak dalam Isu Alzheimer
Tag
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- Terlanjur Gagal Bayar Pinjol Jangan Panik, Ini Cara Mengatasinya
- Mayjen Purn Komaruddin Simanjuntak Tegaskan Sikap PPAD
- 7 HP Android dengan Kamera Setara iPhone 16 Pro Max, Harga Mulai Rp 2 Jutaan Saja
- Pascal Struijk Bongkar Duet Impian, Bukan dengan Jay Idzes atau Mees Hilgers
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Memori 512 GB Terbaik April 2025
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cuma Turun Rp1.000
-
8 Produk Skincare Terbaik untuk Pria, Cocok buat Kamu yang Aktif di Luar
-
FIFA Larang Penyerang Ini Bela Timnas Indonesia, Padahal Setuju Dinaturalisasi
-
Shayne Pattynama Kian Meredup, Harga Pasar Turun Terus!
Terkini
-
Kisah Pilu Penjual Susu di Malang: Minta Maaf ke Pelanggan Karena Motor Hilang, Endingnya Bahagia
-
Dari Usaha Kecil ke Pasar Lebih Luas, LinkUMKM BRI Jadi Kunci Sukses
-
BRI Dorong "Bali Nature" Go Internasional, Begini Perjalanan Suksesnya
-
Gomes: Arema FC Vs Persebaya Laga Penting
-
Serius Pangan Nusantara Melaju, BRI Dukung UMKM Kopi hingga Kancah Dunia