SuaraMalang.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi mulai meningkatkan kewaspadaan menjelang musim penghujan. Masyarakat juga diimbau bersiap menghadapi potensi terjadinya bencana alam, terutama banjir dan tanah longsor.
Kasi Pencegahan BPBD Banyuwangi, Yusuf Arif mengatakan, ajakan untuk meningkatkan kewaspadaan bencana alam bukan tanpa sebab. Diketahui, wilayah Banyuwangi terdapat ratusan sungai besar.
"Jumlah sungai di Banyuwangi mencapai 139 sungai besar yang terletak di sejumlah kecamatan. Sehingga Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi yang rawan dengan bencana alam pada saat musim penghujan," katanya mengutip dari TIMES Indonesia jaringan Suara.com, Kamis (23/9/2021).
Dijelaskannya, kondisi sungai juga dapat menjadi penyebab banjir. Mulai faktor pendangkalan maupun penyempitan sungai. Sehingga fungsi utama sungai terganggu.
Ditambah lagi, lanjut dia, perilaku warga yang dinilai kurang ramah dengan lingkungan menjadikan kerawanan ini semakin besar. Perilaku yang dimaskud adalah membuang sampah ke sungai.
"Jadi ada faktor alam, ada faktor pembangunan infrastruktur dan faktor manusia. Kalau manusia ini biasanya mereka membuang sampah sembarang atau ke sungai," ungkap Yusuf.
Selain itu, musim penghujan yang mulai turun di Banyuwangi menjadi ancaman tersendiri bagi sejumlah daerah. Dari catatan mitigasi bencana banjir BPBD Banyuwangi, ada 12 kecamatan yang menjadi daerah rawan longsor dan puluhan desa rawan banjir.
"Dari 25 kecamatan di Banyuwangi ini, ada 12 kecamatan yang rawan terjadi longsor. Mulai Wongsorejo, Kalipuro, Giri, Glagah, Licin, Songgon, Sempu, Singojuruh, Glenmore, Kalibaru, Pesanggaran dan Bangorejo," paparnya.
Tak hanya itu, sejumlah desa di Banyuwangi sendiri juga berpotensi rawan banjir. BPBD mendeteksi ada lebih dari 20 Desa yang menyandang kategori banjir ringan hingga parah.
Baca Juga: BMKG: Banyuwangi Waspada Hujan Lebat Disertai Angin Kencang
"Dari kecamatan Wongsorejo ada beberapa desa berkategori rawan. Kemudian di Kecamatan Kalipuro tepatnya di Desa Ketapang dan di Kecamatan Banyuwangi yakni di Kelurahan Lateng hingga Kelurahan Pakis, terutama yang berdekatan dengan muara sungai," ucap Yusuf.
Di Kecamatan kabat ada 3 desa rawan banjir. Kecamatan Rogojampi ada 4 desa, Kecamatan Blimbingsari 2 desa, Kecamatan Muncar 6 desa dan Kecamatan Purwoharjo ada 1 desa. Terakhir, di Kecamatan Pesanggaran ada 4 desa dan Singojuruh ada 2 desa.
BPBD Banyuwangi juga mengingatkan kepada masyarakat jika disekitar rumah terdapat pohon besar yang dinilai membahayakan dan rawan tumbang, maka bisa dipangkas.
"Sebaiknya ranting pohon itu dipangkas agar aman dan tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Apalagi biasanya musim peralihan berpotensi terjadi angin kencang," pungkas Kasi Pencegahan BPBD Banyuwangi, Yusuf Arif.
Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG Banyuwangi) mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi hujan lebat disertai angin kencang pada masa peralihan musim kemarau ke musim penghujan atau pancaroba.
Peralihan musim yang terjadi di wilayah tengah hingga sebagian daerah selatan di kabupaten paling timur pulau Jawa ini dimulai sejak awal bulan Oktober hingga pertengahan bulan Juli 2021.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota