Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 24 September 2021 | 07:05 WIB
ilustrasi banjir di Banyuwangi. [ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp]

Di Kecamatan kabat ada 3 desa rawan banjir. Kecamatan Rogojampi ada 4 desa, Kecamatan Blimbingsari 2 desa, Kecamatan Muncar 6 desa dan Kecamatan Purwoharjo ada 1 desa. Terakhir, di Kecamatan Pesanggaran ada 4 desa dan Singojuruh ada 2 desa.

BPBD Banyuwangi juga mengingatkan kepada masyarakat jika disekitar rumah terdapat pohon besar yang dinilai membahayakan dan rawan tumbang, maka bisa dipangkas.

"Sebaiknya ranting pohon itu dipangkas agar aman dan tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Apalagi biasanya musim peralihan berpotensi terjadi angin kencang," pungkas Kasi Pencegahan BPBD Banyuwangi, Yusuf Arif.

Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG Banyuwangi) mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi hujan lebat disertai angin kencang pada masa peralihan musim kemarau ke musim penghujan atau pancaroba.

Baca Juga: BMKG: Banyuwangi Waspada Hujan Lebat Disertai Angin Kencang

Peralihan musim yang terjadi di wilayah tengah hingga sebagian daerah selatan di kabupaten paling timur pulau Jawa ini dimulai sejak awal bulan Oktober hingga pertengahan bulan Juli 2021.

Prakirawan BMKG Banyuwangi, Yustoto Windiarto mengatakan sejumlah kecamatan di wilayah Banyuwangi tengah meliputi Kecamatan Genteng, Songgon, Kalibaru, dan wilayah Gambiran berpotensi terbentuk awan cumulonimbus. Sebagai penyebab terjadinya hujan disertai petir hingga hembusan angin kencang.

"Bagi masyarakat di beberapa wilayah tengah kabupaten Banyuwangi diimbau untuk mengantisipasi terjadinya angin kencang hingga puting beliung dengan memotong dahan pohon yang membahayakan jiwa di sekitar rumah," kata Yustoto terkait antisipasi musim penghujan, Rabu (22/9/2021).

Load More