SuaraMalang.id - Kabupaten Banyuwangi resmi membuka kembali pariwisata menyusul status PPKM level 2, Jumat (10/9/2021). Sejumlah 15 destinasi wisata ini telah buka dan menerima kunjungan wisatawan.
Setiap tempat wisata harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat dan kunjungan dibatasi maksimal 25 persen dari kapasitas.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi (Disbudpar Banyuwangi), M Yanuarto Bramuda merinci, belasan destinasi wisata yang telah dibuka, yakni Pantai Pulau Merah, Kawah Ijen, Taman Nasional Alas Purwo, Pantai Mustika, Pantai Cacalan, dan Pantai Grand Watu Dodol (GWD).
Kemudian, Air Terjun Antogan Bunder, Pantai Cemara, Sedang Seruni, Wisata Air Terjun Jagir, Wisata Objek Alam Jopuro, wisata teluk biru, Wisata Pinus Songgon, Wisata Terakota, dan Pantai Boom Marina.
Baca Juga: Tempat Wisata Dibuka Kembali, PHRI Jember Optimistis Pulihkan Okupansi Hotel
"Kita akan evaluasi, biasanya pembukaan tempat wisata dilakukan secara bertahap. Untuk 15 tadi merupakan destinasi wisata utama, dan sudah kita daftarkan untuk mendapatkan QR code ke Kemenkes," kata Bramuda mengutip dari TIMES Indonesia jaringan Suara.com.
Sementara bagi destinasi wisata yang lainnya akan dibuka secara bertahap. Namun pihaknya juga memperbolehkan apabila ada tempat wisata yang melakukan uji coba penerapan protokol kesehatan.
"Untuk tempat wisata yang melakukan uji coba kita batasi pengunjung jauh dibawah 25 persen dari total kapasitasnya," jelasnya.
Dalam penerapannya, para petugas tiket telah diberikan pelatihan untuk mengkroscek sertifikat vaksin yang ditunjukkan oleh para pengunjung di destinasi wisata masing-masing.
"Saya kira cukup mudah untuk mengetahui apakah masyarakat yang datang ke lokasi sudah divaksin atau belum. Jadi nantinya mereka tinggal menunjukkan sertifikat saja. Atau bagi yang tidak membawa cukup di ketik NIK-nya saja ke sistem Peduli Lindungi," sambungnya.
Baca Juga: PPKM Turun Level, Tempat Wisata di Kota Malang Bakal Uji Coba Operasional
Masih Bramuda, untuk saat ini Kabupaten Banyuwangi bukan hanya menargetkan jumlah wisatawan namun juga kualitas, serta keberlanjutannya.
Berita Terkait
-
Liburan Paskah Tak Perlu Mahal, Ini 5 Wisata Magetan di Bawah Rp 30 Ribu
-
Gili Trawangan, Wisata Incaran Turis Lokal Maupun Mancanegara di Lombok
-
5 Tempat Wisata di Garut yang Lagi Hits, Cocok Dikunjungi Saat Libur Paskah
-
Menaksir Biaya Wisata Luar Angkasa seperti Katy Perry: Artis Dapat Gratis?
-
Kawasan Pesisir Jakarta Jadi Primadona Wisata Selama Libur Lebaran 2025, Ini Daya Tariknya
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
Terkini
-
Dinilai Sangat Strategis, Pembangunan Tol Malang - Kepanjen Butuh Dana Rp 7,5 Triliun
-
Sekolah Rakyat akan Dibuka di Malang, Ini Kategori Siswanya
-
Pencurian di Malang, CCTV Bongkar Aksi 2 Maling
-
Skandal Rupadaksa Guncang UIN Malang, Rektorat Turun Tangan: Terancam Sanksi Berat
-
Misteri Tumpukan Sampah di Singosari Malang, Tutupi Jalan Desa