SuaraMalang.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi sebesar 0,04 persen di Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Agustus 2021. Pemicunya akibat kenaikan harga tomat dan daging ayam ras.
BPS juga mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,45 persen.
Dari delapan kota IHK di Jawa Timur, lima kota mengalami inflasi, dan tiga kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Surabaya sebesar 0,37 persen, diikuti oleh Kota Madiun 0,15 persen, Kota Probolinggo 0,06 persen, Kabupaten Jember 0,04 persen, dan inflasi terendah di Kota Malang 0,03 persen.
"Tomat mengalami inflasi sebesar 36,4 persen, sehingga memberikan andil inflasi sebesar 0,083 persen. Sedangkan daging ayam ras mengalami inflasi 5,05 persen dengan sumbangan inflasi sebesar 0,052 persen," kata Kepala BPS Jember Arif Joko Sutejo di Kantor BPS setempat, mengutip dari Antara, Rabu (1/9/2021).
Baca Juga: STOP PRESS: Kantor BPBD Jember Digeledah Polisi Diduga Terkait Kasus Korupsi
Dijelaskannya, harga tomat sempat mencapai Rp 20.000 per kilogram, padahal biasanya rata-rata di bawah Rp 10.000 per kilogram. Sedangkan harga daging ayam ras terpantau fluktuatif berkisar Rp 28.000 hingga Rp 32.000 per kilogram.
"Selain tomat dan daging ayam ras, komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya yakni tarif Sekolah Menengah Atas (SMA), minyak goreng, taman kanak kanak, bakso siap santap, pemeliharaan/service, jagung manis, bayam, dan bawang merah," tuturnya.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah cabai rawit, akademi/perguruan tinggi, sekolah dasar, sawi hijau, emas perhiasan, cabai merah, kangkung, sabun cair/cuci piring, sekolah menengah pertama, dan terong.
Dari sebelas kelompok pengeluaran, tujuh kelompok pengeluaran tercatat mengalami inflasi, dua kelompok pengeluaran mengalami deflasi, dan dua kelompok pengeluaran stabil.
Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,56 persen, diikuti oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,42 persen, kelompok transportasi sebesar 0,14 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,07 persen.
Baca Juga: Dugaan Korupsi Anggaran Pemakaman COVID-19 Jember, Tujuh Saksi Diperiksa Polisi
Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,05 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02 persen, dan kelompok yang mengalami inflasi terkecil adalah kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01 persen.
Selain itu, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi tertinggi adalah kelompok pendidikan sebesar 2,28 persen, dan kelompok yang mengalami deflasi terendah adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,11 persen.
Sementara itu, kota yang mengalami deflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Banyuwangi dan Kota Kediri masing-masing sebesar 0,08 persen. Di Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,26 persen. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Jangan Sampai Kelewatan! DANA Kaget Rp475 Ribu Menantimu di 3 Link Ini
-
Warga Dau Malang Dihebohkan dengan Kasus Dugaan Penculikan Anak
-
6 Link DANA Kaget Malam Ini Senilai Ro 688 Ribu, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Ayo Cepat, Ada DANA Kaget Masih Utuh Jangan Sampai Lupa Klaim
-
Waspada Bahaya Tersembunyi di Balik Masifnya Proyek Vila di Lereng Pegunungan Kota Batu