SuaraMalang.id - Pemerintah Kota Malang memotong Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) ASN untuk penanganan pandemi Covid-19. Tunjangan ASN yang dipotong yakni sebesar 15 persen.
Keputusan itu menuai sorotan tajam dari DPRD Kota Malang. Terlebih sebelumnya pihak legislatif menyatakan tidak setuju dengan rencana tersebut.
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika mengatakan, alasan tidak setuju pemotongan TPP senilai 15 persen itu lantaran dikhawatirkan dapat memunculkan permasalahan baru.
“Dari awal saya sudah tidak setuju jika ada pemotongan tunjangan atau apapun potongan terhadap ASN. Karena masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk menambah anggaran penangan Covid 19 di kota Malang. Karena kalau bicara masalah terdampak. Tidak ada lapisan masyarakat yang tidak terdampak di masa pandemi ini,” kata Made, mengutip dari suarajatimpost.com, Sabtu (28/8/2021).
Baca Juga: Kerumunan Muda-mudi di Pedestrian Jalan Ijen Malang, Netizen: Masih PPKM Level 4 Lho Ya!
Pemkot Malang, lanjut dia, harusnya lebih berhati-hati dalam mengambil kebijakan.
“Mekanismenya seperti apa? dibenarkan atau tidak oleh UU dan penggunaannya seperti apa, pelaporannya juga membutuhkan kejelasan sehingga jika ada yang tidak puas dari penggunaan anggaran itu bisa memunculkan gugatan di kemudian hari,” ujar politisi PDIP ini.
Dijelaskannya, sejak mencuat wacana pemotongan TPP ASN, DPRD telah melayangkan protes kepada eksekutif.
“Mulai kemarin saya mengikuti ramainya keberatan para ASN. Ini menunjukan pola komunikasi yang kurang baik dan sangat kontroversial,” ucapnya.
Pihaknya meminta membiarkan para ASSN ini bekerja, bila memang disebutkan agar sebagai bagian dari amal, bisa dilakukan pemotongan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Baca Juga: Viral Sepasang Kekasih Bermesraan di Warung Kopi Kota Malang, Warganet: Krisis Moral
“Biarkan mereka tetap bekerja dengan tenang tanpa dihantui oleh pemotongan hak mereka. Jika alasan amal dan berbagi setiap bulan mereka sdh di potong lewat Baznas. Itu saja dimanfaatkan secara optimal dulu. Kita juga belum tahu berapa saldo di Baznas saat ini,” tutupnya.
Berita Terkait
-
UMK Malang Naik 6 Persen, Pj Wali Kota Ingatkan Perusahaan Tak Lakukan PHK
-
Malang Menyala! Workshop Jurnalisme Suara dan UAJY Diramaikan Puluhan Kreator!
-
Roadshow Jatim Media Summit 2024: Malang Menyala, Serunya Belajar Pemanfaatan AI dan Media Sosial
-
Kota Malang Mengalami Deflasi, Ditunjang Turunnya Harga Bawang Merah
-
Tingkat Penghunian Kamar Hotel Kota Malang Raih Angka Luar Biasa untuk April 2024
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Isra Miraj dan Cap Go Meh Bersatu di Malang, Barongsai Jadi Simbol Harmoni
-
Miris! Rata-Rata 663 Penonton, Arema FC Pilih Main Tanpa Aremania
-
Waspadai PSS Sleman, Ze Gomes Siapkan Strategi Khusus di Kandang
-
Mantan Museum HAM Omah Munir di Batu Ludes Terbakar, Kerugian Rp300 Juta
-
Sanusi-Lathifah Prioritaskan Program Makan Bergizi Gratis di 100 Hari Pertama