SuaraMalang.id - Majelis hakim Pengadilan Negeri Banyuwangi syok pasca upaya penyerangan oleh terdakwa kasus UU Kekarantinaan dan UU ITE, M Yunus Wahyudi, Kamis (19/8/2021). Aktivis antimasker itu diduga emosi usai hakim memvonis penjara selama 3 tahun.
Seperti diberitakan, usai palu diketok, Yunus berteriak dan langsung meloncat ke meja majelis hakim. Yunus kemudian mengarahkan tinjunya ke hakim Khamozaru Waruwu.
Sontak, sang hakim terdorong dan nyaris ambruk. Beruntung beberapa aparat kepolisian sigap mencegah Yunus melayangkan serangan selanjutnya.
Meski tidak terluka, ketua hakim sidang Khamozaru Waruwu beserta dua majelis hakim lainnya, Philip Pangalila dan Yustisiana mengalami syok.
"Ditarik sama polisi sehingga tidak sampai terluka," kata Humas Pengadilan Negeri Banyuwangi, Komang Didiek Prayoga mengutip dari TIMES Indonesia, Kamis (19/8/2019).
Emosi Yunus di ruang sidang ini, langsung membuat ricuh suasana. Yunus yang tidak terima kembali memberontak, mencoba menerjang halauan petugas kepolisian.
Sementara, lanjut dia, di luar ruangan sidang juga terjadi kericuhan. Sejumlah kerabat terdakwa Yunus juga berusaha mendekat, namun dihalangi oleh polisi.
"Tidak sampai merusak gedung. Cuman ada pot bunga saja yang terlempar-lempar saat ada desakan-desakan dari pihak mereka," katanya.
Menurutnya, upaya penyerangan Yunus terhadap majelis hakim baru pertama kali terjadi. sepanjang proses persidangan. Yunus memang sering berteriak-teriak namun tidak sampai bertindak kasar pada sidang-sidang yang dijalani sebelumnya.
Baca Juga: Detik-detik Aktivis Antimasker Banyuwangi Serang Hakim, Netizen: Gak Waras!
"Tidak pernah sebelumnya. Sebelum-sebelumnya paling-paling cuma teriak-teriak saja," katanya.
Ulah Yunus itu diduga sebagai tindakan pelecehan persidangan, pihak Pengadilan Negeri Banyuwangi masih akan melakukan peninjauan kembali apakah aktivis anti masker itu dilaporkan atau tidak.
"Pimpinan pengadilan tinggi Surabaya dan Jakarta sudah mengetahui ini. Kami akan meminta petunjuk, melaporkan dan bagaimana petunjuknya nanti," katanya.
Diketahui, Yunus resmi berstatus terdakwa setelah videonya beredar yang menyebutkan Covid-19 itu tidaklah nyata dan hanya rekayasa pemerintah setempat. Selain itu, Yunus juga terlibat aksi penjemputan paksa jenazah positif Covid-19 dari salah satu rumah sakit.
Kemudian Yunus dijerat dengan pasal 14 ayat 1 dan 2 UU No 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana dan pasal 45 huruf a Jo pasal 28 UU No 19 tahun 2016 ITE dan pasal 93 UU No 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.
Informasi tambahan, sebelum menjalani rangkaian persidangan di Pengadilan Negeri Banyuwangi (PN Banyuwangi) aktivis anti masker M Yunus Wahyudi tersebut sempat dirawat di RSUD Blambangan Banyuwangi karena akibat terpapar Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
DANA Kaget Spesial Malam Minggu: Rebutan Saldo Buat Ngopi Asyik Bareng Teman
-
USS 2025 Presented by BRImo Bakal Banjir Hadiah dan Cashback, Yuk Ikutan!
-
Weekend Ceria! Klaim DANA Kaget Hingga Rp 235 Ribu Sekarang
-
Ini Hasil Pengecekan Pertalite di Malang oleh Bahlil Lahadalia, Pertamina Diminta Tak Main-main
-
BRI Catat Laba Rp41,2 Triliun, Perkuat Peran Strategis Dukung Ekonomi Nasional dan UMKM