Putra menjelaskan, tujuan menolak Luhut ke Malang karena dinilai tidak becus menangani pandemi Covid-19 sebagai koordinator PPKM Jawa Bali. Luhut dinilai lebih mementingkan kepentingan investor daripada penanganan wabah Covid-19 di Indonesia.
"Buktinya, tidak dipungkiri adanya kedatangan 500 TKA (Tenaga Kerja Asing) China, nama Luhut selalu hadir dengan posisi pembela kedatangan TKA tersebut. Dan 500 TKA itu nantinya dipekerjakan di dua perusahaan nikel di Sulawesi Utara. Ini tidak mencerminkan pembatasan sosial di dalam negeri, kalau orang dari luar masih boleh masuk," urainya.
Putra melanjutkan, Luhut juga belum bisa membuktikan keefektifan PPKM di wilayah Jawa-Bali untuk menekan kasus Covid-29.
"Sampai saat ini belum.terbukti mampu mengatasi dan mengendalikan lonjakan kasus Covid-19 sehingga indikator bahwa tidak ada keberhasilan apapun yang dilakukannya untuk memutus mata rantai Covid-19 di berbagai daerah," ujarnya.
Baca Juga: 13.618 Narapidana di Jatim Diusulkan Dapat Remisi, Malang Paling Banyak
Sementara untuk Erick Thohir, Geram menolak kedatangannya karena Menteri BUMN itu telah menciderai hati rakyat. Hal ini dibuktikan dengan diangkatnya mantan koruptor sebagai komisaris salah satu anak perusahaan BUMN.
"Menteri BUMN ini hanya sekadar menggunakan narasi akhlak saja namun ternyata kebijakannya menunjukan sesuatu yang berbeda. Dia (Erick Thohir) masih mengangkat seorang mantan terpidana korupsi sebagai komisaris BUMN," ujarnya.
Untuk itu, Putra mengaku kedatangan Luhut maupun Erick tidak lebih dari seremonial semata. Tidak akan memberikan dampak yang signifikan bagi penanganan Covid-19 di Malang.
"Iya hanya seremonial semata," kata dia.
Berikut empat poin tuntutan GERAM.
Baca Juga: Pemkab Malang Menyiapkan Data Jelang Evaluasi Menkes RI Terkait Penanganan Covid-19
1. Menuntut pemerintah pusat memberikan jaminan kesehatan bagi tenaga medis dan fasilitas kesehatan yang layak bagi masyarakat yang isolasi mandiri.
Berita Terkait
-
Isu Pemakzulan Wapres, Luhut Bela Gibran: Jika Tak Taat Konstitusi, Jangan Tinggal di Indonesia!
-
Luhut Ingatkan Purnawirawan TNI Jangan Mau Dipecah Belah, Sindir Desakan Ganti Gibran?
-
Kayutangan Heritage: Destinasi Wisata Kolonial yang Wajib Dikunjungi
-
Seblak Sibocah Kencur: Primadona Baru Kuliner Malang di Musim Hujan
-
Haru Biru Kasim: Haji Tertua Malang Berangkat Tanpa Cinta Abadi
Terpopuler
- Welcome Back Timnas Indonesia Elkan Baggott, Patrick Kluivert Lempar Kode
- Olok-olok Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir 'Usir' Yuran Fernandes
- Ramadhan Sananta Umumkan Mau Pensiun dari Sepak Bola
- Pupus Harapan Pascal Struijk untuk Bela Timnas Indonesia Lawan China
- 10 Sunscreen Favorit Tasya Farasya: Murah Meriah dan Ampuh Lindungi UV
Pilihan
-
Mengenal Ritual Buddha Tantrayana pada Kremasi Murdaya Poo di Bukit Dagi Borobudur
-
Puspo Wardoyo Menangkan Gugatan Perdata di PN Solo, Objek Dinilai Hakim Tak Jelas
-
Tak Hadir di Sidang Mediasi Kasus Dugaan Ijazah Palsu, Jokowi Buka Suara
-
DPR Cecar Dirut Garuda Soal "Gelombang" Eks Karyawan Lion Air Bergaji Tinggi
-
6 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Tahun 2025, Harga di Bawah Rp3 Juta
Terkini
-
Viral Ricuh Imbas Antrean Panjang Scan Tiket Bromo, TNBTS Angkat Bicara
-
BRI Pacu Pertumbuhan Ekonomi Mikro Lewat Kredit Rp632,22 Triliun
-
BRI Dorong Transformasi Lewat Strategi Universal Banking
-
BRI Dukung Warga Binaan Berkarya, IPPA Fest 2025 Buktikan Kreativitas Tanpa Batas
-
Lolos ke Babak 16 Besar, Asa Persikoba Naik ke Liga 3 Terbuka Lebar