SuaraMalang.id - Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika meminta Pemerintah Kota Malang mengalihkan anggaran makanan dan minuman (Mamin) untuk penanganan pandemi COVID-19.
Made meminta Pemkot Malang untuk menghabiskan anggaran yang tidak terserap akibat pandemi COVID-19. Menurutnya, anggaran yang tidak terserap maksimal tersebut adalah untuk pengadaan mamin.
"Anggaran makanan minuman di Pemerintah Kota Malang itu sebenarnya bisa disisir untuk digunakan (penanganan COVID-19)," kata Made dikutip dari Antara, Jumat (30/7/2021).
Maka, lanjut dia, DPRD Kota Malang meminta eksekutif segera menyisir alokasi anggaran mana saja yang tidak terpakai agar bisa dialokasikan untuk menambah anggaran untuk penanganan pagebluk COVID-19.
Dicontohkannya, anggaran mamin yang digunakan pada saat rapat paripurna, reses, dan menerima tamu di DPRD Kota Malang tercatat mencapai Rp 4 miliar. Anggaran itu bisa alihkan.
"Anggaran makanan dan minuman kita banyak. Di dewan saja mencapai Rp4 miliar, itu yang biasanya dipergunakan untuk reses, tamu, dan paripurna, namun tidak bisa kita laksanakan," katanya.
Ia menilai, langkah tersebut akan lebih efektif dibandingkan melakukan pemotongan tunjangan para aparatur sipil negara (ASN) yang telah diwacanakan Wali Kota Malang Sutiaji demi menangani pandemi COVID-19.
Ia menambahkan dalam masa sulit akibat pandemi COVID-19, para ASN seperti lurah atau camat membutuhkan tunjangan tersebut. Oleh karena itu, pihaknya meminta untuk tidak dipotong.
"Kami tidak setuju ada pemotongan tunjangan penghasilan. Anggaran yang tidak terlaksana, terutama makanan minuman itu sangat banyak, tunjangan penghasilan jangan dipotong," ujarnya.
Baca Juga: 12 Ribu Relawan Bantu Penanganan COVID-19 di Kota Malang
Sebelumnya diberitakan, tunjangan penghasilan pegawai (TPP) para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bakal dipotong per Juli 2021. Potongan tunjangan tersebut akan digunakan untuk biaya penanganan COVID-19.
Tercatat, di Kota Malang, secara keseluruhan ada sebanyak 10.609 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 6.826 orang dilaporkan telah sembuh, 761 dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Prestasi BRI di Panggung Global: 3 Penghargaan dari Euromoney Awards for Excellence 2025
-
Layanan QLola by BRI Dukung Sektor E-Commerce hingga Fintech
-
Layanan BRI Taipei Permudah Transaksi Keuangan PMI, Dapat Sambutan Positif
-
Ini 8 Kontribusi Nyata BRI dalam Mendukung Bangsa Semakin Berdaulat, Sejahtera dan Maju
-
BRI Consumer Expo 2025 Hadir di Mall Paskal 23, Bandung hingga 17 Agustus 2025