SuaraMalang.id - Pemerintah Kota Malang menyiapkan 100 hingga 200 tabung oksigen untuk pasien Covid-19 yang isolasi mandiri (isoman). Namun, keberadaanya diakui langka akibat lonjakan kasus penularan, beberapan pekan terakhir ini.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, pihaknya masih mengupayakan mendapatkan tabung oksigen dari luar daerah.
"Ini saya minta untuk mencari ke Surabaya, karena di Malang faktanya memang sulit. Untuk isi oksigennya ada stok di Malang, tapi tabungnya sudah sulit," ujar Sutiaji melalui keterangan tertulisnya, Selasa (20/7/2021).
Dijelaskannya, tak sedikit warga Kota Malang terpaksa menjalani isolasi mandiri lantaran rumah sakit rujukan Covid-19 penuh.
"Ya memang potretnya demikian, karena yang masuk ke rumah sakit rujukan covid di kota Malang, dan khususnya yang ke RSSA juga tidak hanya warga kota Malang tapi juga luar kota. Bahkan awal -awal jelang PPKM Darurat justru warga luar Kota Malang yang masuk. Kini begitu rumah sakit over capacity, sementara angka kasus di kota bertambah maka imbasnya warga kami yang kesulitan kamar," bebernya.
Merespon kondisi itu, lanjut dia, sekretaris daerah dan seluruh camat telah diinstruksikan melakukan sejumlah langkah taktis. Diantaranya, pengadaan atau pembelian 100 - 200 tabung oksigen, pengembangan sentra IGD Covid, lokasi safe house baru untuk mengatasi pasien covid-19 yang tidak memungkinkan isolasi mandiri di rumah, penguatan bantuan sosial dan penguatan pemakaman mandiri di masing- masing kecamatan dengan membentuk unit pemakaman dengan melibatkan warga.
Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo pada rakor evaluasi PPKM Darurat menegaskan bahwa akhir pandemi belum bisa diprediksi. Bahkan diperkirakan akan muncul varian baru lagi.
"Oleh karenanya saya minta Kepala Daerah semua fokus ke covid, baik memutus mata rantai maupun langkah strategi atas dampak ekonominya," kata Jokowi.
"Saya tentu mendengar (tuntutan) kelonggaran kegiatan ekonomi dan sosial bisa dilakukan. Namun saya tegaskan pula, itu bisa dilakukan bila angka kasus rendah. Maka kuncinya, percepat vaksinasi dan disiplin prokes khususnya penggunaan masker. Jangan lengah dan terus disosialisasikan," imbuhnya.
Baca Juga: Puluhan Calon Pengantin di Kota Malang Batal Menikah Imbas PPKM Darurat
Berita Terkait
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saya Harus Seperti Apa?
Pilihan
-
Menko Airlangga: Tidak Ada Negara yang Bisa Tumbuh Konsisten di 5 Persen
-
Anggaran MBG vs BPJS Kesehatan: Analisis Alokasi Jumbo Pemerintah di RAPBN 2026
-
Sri Mulyani Disebut Pihak yang Restui Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta Per Bulan
-
Sri Mulyani Berencana Naikkan Iuran BPJS Kesehatan 4 Bulan Lagi
-
Viral Noel Ebenezer Sebut Prabowo Ancaman Demokrasi dan Kemanusiaan
Terkini
-
Semangat BRI Peduli untuk Paskibraka Nasional 2025, Wujud TJSL Nyata dari BRI
-
Prestasi BRI di Panggung Global: 3 Penghargaan dari Euromoney Awards for Excellence 2025
-
Layanan QLola by BRI Dukung Sektor E-Commerce hingga Fintech
-
Layanan BRI Taipei Permudah Transaksi Keuangan PMI, Dapat Sambutan Positif
-
Ini 8 Kontribusi Nyata BRI dalam Mendukung Bangsa Semakin Berdaulat, Sejahtera dan Maju