Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 15 Juli 2021 | 23:05 WIB
ilustrasi. Para Calon Relawan Covid-19 Kota Malang Mundur Gegara Tak Dapat Restu. [Foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia]

SuaraMalang.id - Pemerintah Kota Malang membuka 47 lowongan relawan Covid-19. Para relawan rencananya bakal dikerahkan menangani lonjakan kasus virus corona, terdiri petugas pemulasaraan, petugas pemakaman dan PSC 119.

Namun proses rekrutmen yang telah dibuka sejak 10 Juli 2021 lalu itu baru mendapatkan delapan relawan.

 "Kita sudah buka pendaftaran online (bagi relawan). Jumlahnya sekarang hanya baru delapan saja," ujar Wali Kota Malang Sutiaji dikutip dari timesindonesia.co.id -- jejaring media suara.com, Kamis (15/7/2021).

Ia melanjutkan, semula ada 47 calon relawan yang sudah mendaftar diri. Bahkan mereka telah mendapatkan bimbingan pendalaman literasi tentang pemulasaraan dan pemakaman sesuai protokol kesehatan (prokes) Covid-19.

Baca Juga: Prosentase Kesembuhan Pasien Covid-19 di Kota Malang Mencapai 81 Persen

Namun, beberapa calon relawan memilih mundur, lantaran tidak mendapatkan restu, baik dari orangtua maupun suami dan istri.

"Itu tereliminasi karena persyaratan-persyaratan. Sehingga sisa 18 (relawan). Terus tereminilasi lagi karena tidak dapat izin dari orangtua, istri hingga suami. Padahal sudah kita buka. Termasuk pemakaman yang sudah kita jadikan empat tim," ungkapnya.

Terlepas dari itu, Wali Kota Sutiaji telah menginstruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk segera menambah ambulans dan petugas PSC 119 Kota Malang.

"Ini untuk percepatan. Saya minta pada dr Husnul (Kepala Dinkes Kota Malang), ambulans untuk PSC juga harus ada penambahan," katanya.

Disinggung tentang insentif relawan, Wali Kota Sutiaji enggan merinci.

Baca Juga: Geger Video Teror Ketuk Pintu Rumah Warga di Malang, Pas Dilihat Kosong

"Ada (insentif). Tidak saya sampaikan disini. Kasihan dia sudah ikhlas. Jangan dinilai dengan uang," ujarnya.

Load More