Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 15 Juli 2021 | 18:16 WIB
Ilustrasi handphone. Beredar Seruan Tidak Upload Berita COVID Mengatasnamakan Warga Merjosari Malang. (Unsplash/freestocks.org)

SuaraMalang.id - Ajakan supaya tidak menggugah berita Covid-19 terus beredar di media sosial dan grup percakapan whatsapp. Kali ini poaster seruan itu mengatasnamakan warga Merjosari, Kota Malang, Jawa Timur.

Pada poster yang beredar itu tertera seruan tidak upload atau unggah lagi berita tentang Covid-19, tujuannya demi ketenangan dan ketentraman warga. Tampak pula lambang Pemerintah Kota Malang serta foto Taman Singha Merjosari.

Isi seruan persisnya, "WARGA MERJOSARI KOMPAK UNTUK TIDAK UPLOAD BERITA TENTANG COVID BIAR MASYARAKAT TENANG DAN TENTRAM."

poster ajakan stop berita Covid-19 di Malang. [ist]

Dikonfirmasi terkait ajakan stop berita covid itu, Lurah Merjosari, Abdullah mengatakan, bahwa poster tersebut bukan dari Pemerintah Kelurahan Merjosari.

Baca Juga: Polda Jatim Telisik Penyebar Poster Ajakan Stop Berita COVID-19

"Setahu saya tidak ada. Itu bukan dari kami mas," kata Abdullah ditemui di ruang kerjanya, Kamis (15/7/2021).

Meski demikian, Abdullah setuju jika poster tersebut tujuannya baik dan diterima warga secara positif.

"Kalau tujuannya agar masyarakat tidak takut maksudnya tetap tenang tanpa membaca berita-berita Covid-19 ya kami dukung," katanya.

Terlepas dari itu, lanjut dia, di Kelurahan Merjosari sejauh ini juga tetap kondusif. Warganya pun taat dan patuh aturan pemerintah, termasuk perihal penerapan PPKM darurat yang telah berlangsung sepekan ini.

"Ya tetap tenang tidak ada yang stress atau sampai yang protes begitu semua taat aturan PPKM Darurat," jelasnya.

Baca Juga: Heboh Ajakan Stop Berita Covid, Baik atau Malah Bikin Celaka?

Namun, masih kata dia, pada masa PPKM Darurat ini tidak sedikit pengelola kafe yang mengeluhkan terdampak aturan. 

"Ya sempat terdampak kafe kemarin. Tapi ya terkendali. Cuma itu pengelola kafe dan pembeli kafenya bukan warga sini. Tapi mahasiswa kebanyakan. Pengunjungnya juga ya gak dari sini. Saya kira warga Merjosari asli ini taat semua," tutur dia.


Pria juga Ketua Satgas Covid-19 Merjosari itu menambahkan, hingga kini pasien Covid-19 di wilayahnya juga tertangani dengan baik.


Ia merinci, dari 341 pasien terkonfirmasi Covid-19, ada 295 yang sudah dinyatakan sembuh atau 86 persen, per 15 Juli 2021.

"Dan ada yang meninggal 34 sejauh ini," kata dia.


Sementara untuk pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) ada 12 orang.

"Semuanya isolasi mandiri di rumah dan kami pantau, karena safe house dan rumah sakit kan penuh sekarang," tutup dia.

Kontributor : Bob Bimantara Leander

Load More