SuaraMalang.id - Polisi sudah mengamankan tersangka kasus penganiayaan sekaligus pemilik klub di Kota Malang, berinisial JF. JF nampak duduk di kursi roda saat rilis di Mapolresta Malang, Senin (28/6/2021).
Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto menjelaskan JF tidak hanya sendiri dalam kasus penganiayaan terhadap karyawan bernama MT. Terdapat tersangka lain berinisial MI yang merupakan security klub itu.
Keduanya diamankan secara paksa pada Jumat (25/6/2021). "Jadi ada dua tersangka dalam kasus ini. Ada MI. Keduanya kami lakukan upaya paksa pada Jumat (25/6/2021) mengamankan JF sekitar pukul 15.30 setelah itu pukul 19.00 kami amankan," katanya, Senin (28/6/2021).
Budi juga menjelaskan, upaya pengamanan paksa itu dilakukan setelah bukti-bukti penganiayaan dan gelar perkara sudah dilakukan oleh polisi.
"Dari hasil sidik periksa ulang dan gelar perkara dan peningkatan status (dari saksi ke tersangka) kami memegang beberapa bukti cukup," kata Budi.
Sosok yang pernah menjabat sebagai Kapolres Kota Batu itu pun mengatakan, Jeffrey dan MI terancam hukuman 9 tahun penajara.
"Dugaan pasal 170 ayat 2 karena secara bersama-sama melakukan kekerasan di tempat umum ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara," kata dia.
Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Tinton Yudho Riambodo menjelaskan peran MI sendiri adalah membantu Jeffrey menganiaya MT.
"Ya dia bersama-sama menganiaya. Korban dianiaya di suatu ruangan. Saya tidak bisa menyebut itu ruang eksekusi atau apa. Pokoknya di sebuah ruangan," kata Tinton.
Baca Juga: Tiga Anak di Malang Dianiaya Tetangga, Ayahnya Tidak Terima
Untuk barang bukti sendiri ada tiga yang diamankan. Tinton merinci, ada dua DVR CCTV dan juga satu payung.
"Dua DVR CCTV itu kami akan berikan ke Labfor digital forensik. Dan payung itu digunakan untuk mengancam korban dengan cara ditudingkan ke korban," urai Tinton.
Disinggung perihal kondisi tersangka Jeffrey yang menggunakan kursi roda, Tinton menjelaskan, kondisi tersangka kurang fit.
"Iya (dia menggunakan kursi roda) kurang fit. Tapi kami sudah lakukan tes kesehatan dan tes swab hasilnya negatif. Tidak ada kandungan miras juga ataupun narkoba," tutur dia.
Tak hanya berhenti di penganiayaan, Tinton melanjutkan juga akan memproses tersangka atas dugaan perampasan dan kartu identitas ke korban.
"Ya kami proses juga masih kami dalami itu. Laporannya sudah kami terima (terkait perampasan)," katanya.
Berita Terkait
-
Tiga Anak di Malang Dianiaya Tetangga, Ayahnya Tidak Terima
-
Bagi yang Ikut Vaksinasi Gratis di Malang, Ini Dua Lokasinya
-
Belasan Tenaga Kesehatan di Kabupaten Malang Terpapar Covid-19
-
Kasus Dugaan Penganiayaan Karyawati di Malang, Polisi Amankan Bos Kelab Malam
-
PDIP ke PKB Kabupaten Malang: Jangan Lebay, Kebanyakan Nonton Drakor Bawaanya Baper
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Antam di Pegadaian Rp 2,4 Juta per Gram, UBS dan Galeri 24 Juga Naik!
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
Terkini
-
Lewat MotoGP Mandalika 2025, BRI Dorong Sport Tourism Nasional dan Kebangkitan Ekonomi Daerah
-
BRI Kembangkan UMKM Kuliner Asal Padang Agar Siap Bersaing di Pasar Global
-
BRI Gelar Consumer Expo 2025 di Surabaya: Solusi Finansial Terintegrasi untuk Gaya Hidupmu!
-
Rebutan DANA Kaget, Khusus Warga Malang, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Lewat AgenBRILink, BRI Hadirkan Layanan Inklusi Keuangan di 66 Ribu Desa