SuaraMalang.id - Protes DPC PKB kepada Bupati Malang HM Sanusi dianggap lebay alias berlebihan. Ini buntut heboh surat imbauan Sekda kepada camat dan kepala desa agar memfasilitasi lomba film pendek yang digelar PDI Perjuangan (PDIP).
Penanggung Jawab Lomba Desa Pancasila yang juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Abdul Qodir mengatakan, lomba tersebut diadakan oleh DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang dengan maksud dan tujuan merangsang setiap desa di Kabupaten Malang memiliki profil desa.
Maka, menurutnya, dalam syarat dan ketentuan lomba profil desa yang diangkat haruslah desa yang ada di Kabupaten Malang.
“Tujuan kita mengangkat profil desa. Supaya tidak menyulitkan para peserta saat mengambil video, maka kami mohon bantuan fasilitasi kepada Bupati Malang untuk menyampaikan kepada Kepala Desa se Kabupaten Malang. Bahwa DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang mau mengadakan Lomba Desa Pancasila,” kata Adeng sapaan akrabnya dikutip dari beritajatim.com --jejaring media suara.com, Sabtu (26/6/2021).
Baca Juga: Giliran Wakil Kepala SMKN 10 Malang Ditetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi
Adeng melanjutkan, surat permohonan fasilitasi itu tujuannya agar kepala desa tidak kaget apabila di wilayahnya banyak orang mengambil video. Sebaliknya, pihak desa bisa berkontribusi dengan membuka akses dengan menunjukkan spot yang bagus untuk pengambilan gambar sebagai penyempurnaan karya peserta lomba.
“Tolong lah kepada yang bersangkutan, jangan lebay. Jangan kebanyakan nonton drakor, karena bawaannya baper, sensi yang tinggi langsung marah-marah,” ujarnya.
Ia juga menyarankan, agar DPC PKB Kabupaten Malang tidak perlu menuding ASN tidak netral, karena lomba tersebut tidak ada kaitannya dengan netralitas ASN.
“Tidak ada hubungannya sama netralitas ASN, apalagi bawa-bawa UU Nomor 5 tahun 2015 tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 42 tahun 2004 tentang pembinaan jiwa KORPS dan kode etik PNS. Serta PP nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS. Kalau salah tafsir bahaya lo, disamping menyesatkan juga akan membuat dirinya sebagai politisi akan di tertawakan publik,” bebernya.
Selaku penanggungjawab lomba Profil Desa Pancasila, pihaknya beranggapan bahwa apa yang dilakukan Sekda Kabupaten Malang dengan mengeluarkan surat himbauan, sudah benar.
Baca Juga: DPC PKB Layangkan Protes ke Bupati Malang, Buntut Ajak Kades Ikut Lomba yang Digelar PDIP
“Surat himbauan yang dikeluarkan Sekda menurut saya sudah betul, karena Sekda hanya menjalankan perintah Bupati Malang. Jadi kalau yang bersangkutan meminta Bupati Malang menegur Sekda atas keluarnya surat tersebut, menurut saya logikanya terbalik itu,” ujarnya.
“Harusnya bukan dengan melayangkan surat protes, kurang tepat itu. Tapi dengan cara menandingi kegiatan edukatif lalu minta Pemkab Malang memberikan fasilitasi juga, tapi dengan catatan fasilitasi yang diminta bukan bantuan duit tapi kemudahan akses bagi peserta lomba,” papar Adeng yang juga Ketua Baguna DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang itu.
Adeng menghimbau, agar juru bicara DPC PKB Kabupaten Malang, membiasakan tabayun serta tidak asal melayangkan kritik.
“Jangan keburu teriak jika datanya kurang. Biasakan tabayun. Karena kritik tanpa data menghasilkan bunyi yang fals macam knalpot prong. Kata Gus Dur, orang yang tidak paham lalu ikutan bicara hanya bikin ruwet, nah kalau beliau PKB Kader Gus Dur, pasti paham dengan pernyataan Gus Dur itu,” tegas Adeng.
Terakhir, Adeng mengajak PKB Kabupaten Malang bersama-sama membangun Kabupaten Malang agar bisa makmur.
“Saya tahu kekalahan dalam Pilkada kemarin masih menyisakan bekas. Tapi demi menuju malang makmur ayo bangkit, kita move on,” Adeng mengakhiri.
Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara PKB Kabupaten Malang, Ali Murtadho, melayangkan surat protes pada Bupati Malang HM Sanusi.
Protes itu merespon surat imbauan Sekda Kabupaten Malang kepada Camat dan Kepala Desa agar memfasilitasi Lomba Film Pendek “Profil Desa Pancasila” yang dihelat PDIP.
Berita Terkait
-
Hasto Ungkit Cawe-cawe Jokowi Buat RK-Suswono: Suaranya Sama dengan Satu Pedagang Kaki Lima
-
Pramono Anung Minta Aparat Netral, Hasto: Pemimpin Jakarta Bukan Perwakilan Raja
-
Ada Intimidasi Masif dan Terstruktur Bikin Megawati Ogah Datang ke Kampanye Pramono-Rano
-
Kampanye Akbar Pramono-Rano Tanpa Bendera PDI Perjuangan dan Hanura, Ada Apa?
-
Sekjen PDIP Sebut Kasus Formula E Anies Baswedan Ulah Jokowi, Netizen: Mulyono Jahat
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
Terkini
-
Viral! Kisah Kiai di Malang Dibacok Begal Tak Terluka, Punya Ilmu Kebal?
-
Ingin Punya Rumah Dekat Malang? Pilih KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Dapat Hadiah Langsung!
-
Sekjen RMI Nahdlatul Ulama Kota Batu Soroti Sikap Gumelar-Rudi Saat Debat Terakhir
-
Apple Watch SE untuk iPhone Berapa? Panduan Lengkap dan Tempat Membelinya!
-
Viral! Akibat Parkir Sembarangan, Mobil di Malang Digantungi Sampah oleh Warga