SuaraMalang.id - Wali Kota Malang Sutiaji menegaskan tidak akan memberlakukan jam malam maupun pembatasan operasional mal. Meski terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Hal itu diungkap melalui akun YouTube pribadinya Sam Sutiaji, Kamis (24/6/2021).
“Kami dengan tegas masih belum memberlakukan jam malam, termasuk pada skala kegiatan-kegiatan sosial,” kata Sutiaji dikutip SuaraMalang.id.
Wali Kota Sutiaji menjelaskan, alasan belum diberlakukannya jam malam di Kota Malang karena salah satunya akan berdampak pada bertambahnya angka pengangguran.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Kota Malang Mulai Mencemaskan, 11 Orang Meninggal Dalam Sehari
“Karena ketika nanti ada pembatasan dan pemberlakuan jam malam, pembatasan orang, ini tidak lebih juga sama seperti pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Ketika itu dilakukan ada implikasi, bisa jadi mall-mall melakukan pengurangan jumlah karyawan, atau pengaturan tentang masuknya karyawan yang dimungkinkan nanti akan terjadi pengangguran semakin tinggi,” paparnya.
Meski demikian, lanjut dia, bukan berarti membuat pemerintah lengah. Dia pun berharap agar masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, pihaknya juga akan memaksimalkan dan menguatkan penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala Mikro.
“Yang terpenting adalah ayo kita disiplin masyarakat-masyarakat kita kuatkan, dengan PPKM Mikro kita kuatkan,” tegasnya.
Ia meyakini bahwa masyarakat saat ini tahu apa yang dijadikan kebutuhan utama, yakni bagaimana agar tetap bisa hidup di tengah merebaknya virus Covid-19.
“Saya mempunyai keyakinan masyarakat akan tahu mana yang seharusnya dilakukan dan masyarakat insha Allah pelan tapi pasti dia akan memilih bahwa harus tetap hidup dan bisa makan,” jelasnya.
Baca Juga: Muncul Klaster Pondok Pesantren di Kota Malang, 12 Orang Positif Covid-19
Sutiaji juga mengungkapkan akan terus memaksimalkan pemberian vaksinasi kepada masyarakat. Sampai saat ini, lanjut dia, ada sekitar 150 ribu orang yang sudah tervaksin.
“Targetkan di bulan Juli ada (penambahan) 128 ribu, Agustus 250 ribu orang. Dengan harapan terus bertambah dan menguatkan imun masyarakat. Sehingga risiko terpapar Covid-19 semakin kecil dan ketika terpapar Covid-19 akan mengurangi risiko lain salah satunya kematian,” pungkasnya.
Kontributor: Fisca Tanjung
Berita Terkait
Terpopuler
- Kebijakan Gibran Ingin Terapkan Kurikulum AI Diskakmat Menteri Pendidikan
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- Timur Tengah Membara, Arab Saudi dan Qatar Batal Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026?
- 7 HP Murah Kamera Terbaik Mulai Rp 800 Ribu, Lebih Tinggi dari iPhone 16 Pro Max
- Pemain Keturunan Ambon Rp 34,8 Miliar Eligible OTW Ronde 4, Jadi Pelapis Jay Idzes
Pilihan
-
8 Celana Dalam Wanita Terbaik, Nyaman dan Bagus Buat Emak-emak!
-
Bos Port FC Blak-blakan Usai Diundang Ikut Piala Presiden 2025
-
Korban Laporkan Kasus Pelecahan Seksual ke Polisi, Pelaku Diduga ASN Pemkot Solo
-
Prabowo di Singapura: Danantara Diminta "Jiplak" Kesuksesan Temasek!
-
BREAKING NEWS! Daftar 30 Pemain Timnas Indonesia U-23 untuk TC di Jakarta
Terkini
-
UMM Diserbu 2000 Mahasiswa Asing dari 62 Negara dari Program Sarjana Hingga Doktoral
-
Setop Ketergantungan Beras, DPRD Jatim Gaungkan Tanaman Alternatif demi Kedaulatan Pangan
-
Masih Aktif, Saldo DANA Kaget Untuk Hari Ini Bantu Kamu Supaya Ngirit
-
Jangan Sampai Kelewatan! DANA Kaget Rp475 Ribu Menantimu di 3 Link Ini
-
Warga Dau Malang Dihebohkan dengan Kasus Dugaan Penculikan Anak