SuaraMalang.id - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur melakukan proteksi siswa aktif di SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu. Supaya proses hukum yang sedang berlangsung tidak menggangu aktivitas belajar di sekolah.
Hal itu diungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur Andriyanto. Konteks dari perlindungan anak, menurutnya, adalah menjaga kondisi lahir batin anak atau siswa.
Perlindungan, lanjut dia, tidak hanya diberikan pada pelapor yang merupakan alumni SPI, melainkan juga harus diberikan kepada para siswa SPI yang masih aktif belajar.
Menanggapi proses hukum yang ditangani Polda Jatim, Andriyanto meminta semua pihak menghormati dan tidak mengkaitkannya dengan institusi atau lembaga pendidikan SPI.
Baca Juga: Komisi E DPRD Jatim Imbau Semua Pihak Tak Membuat Takut Siswa SPI Kota Batu
"Terkait dengan proses hukum, kita hormati proses hukum, yang terpenting dalam konteks perlindungan anak, mari kita jaga lahir dan batin anak -anak atau siswa -siswa di sekolah tersebut agar dapat belajar dengan normal," kata Andriyanto melalui keterangan tertulisnya, Minggu (20/6/2021).
Ia berharap, para siswa yang sedang menempuh pendidikan di Sekolah SPI tidak terganggu dengan adanya proses hukum yang dilaporkan beberapa alumni siswa SPI dan didampingi Komnas PA.
"Mari kita tetap melindungi anak anak kita, karena melalui anak (generasi) Indonesia akan maju," sambungnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Hikmah Bafaqih mengimbau semua pihak untuk menahan diri terkait kasus sekolah SPI Kota Batu.
Komisi yang membidangi pendidikan itu meminta semua pihak dalam merespon segala sesuatunya memikirkan matang-matang dan tidak membuat para siswa yang saat ini belajar di SPI ketakutan dan tertekan.
Baca Juga: Update Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Sekolah SPI, Polda Jatim Bakal Gelar Perkara Kedua
"Kita serukan, kita imbau kepada masyarakat yang hendak merespon yang kira- kira ytidak ramah anak yang membuat mereka (siswa SPI) ketakutan. Mending aspirasinya disampaikan kepada DPRD Batu atau ke Kami. Itu jauh lebih kami hargai daripada datang ke sekolah yang mengakibatkan ketakutan berdampak psikis yang tidak ringan terhadap anak anak," kata Hikmah.
Berita Terkait
-
Mengobati Rindu Berendam Air Hangat di Pemandian Air Panas Cangar Kota Batu
-
Bus Maut di Kota Batu Terekam Kamera HP, Bunyikan Klakson Panjang
-
Driver Ini Jadi Korban MD Bus Maut di Kota Batu, Netizen Nangis Lihat Aplikasinya
-
Video Detik-detik Bus Pariwisata Seruduk Kendaraan di Kota Batu, Diduga Rem Blong
-
Cara Cek Kelayakan Bus, Publik Pertanyakan Kondisi Bus di Kecelakaan Maut Kota Batu
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Dinilai Sangat Strategis, Pembangunan Tol Malang - Kepanjen Butuh Dana Rp 7,5 Triliun
-
Sekolah Rakyat akan Dibuka di Malang, Ini Kategori Siswanya
-
Pencurian di Malang, CCTV Bongkar Aksi 2 Maling
-
Skandal Rupadaksa Guncang UIN Malang, Rektorat Turun Tangan: Terancam Sanksi Berat
-
Misteri Tumpukan Sampah di Singosari Malang, Tutupi Jalan Desa