SuaraMalang.id - Klaster hajatan di Desa Wringinpitu, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur terus bertambah. Tercatat ada 43 orang positif Covid-19 dari sebelumnya 30 orang yang terpapar virus. Seorang diantaranya meninggal.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono mengatakan, klaster hajatan ini juga mengakibatkan seorang dokter yang bertugas terpapar Covid-19. Dokter yang bersangkutan diduga tertular saat melakukan tracing atau pelacakan terhadap ratusan warga yang kontak erat dengan pasien positif.
"Jumlah kasus perhari ini mencapai 43 kasus. Satu pasien meninggal dunia. Juga ada satu dokter yang terpapar COVID-19 saat melakukan tracing klaster hajatan," katanya dikutip dari timesindonesia.co.id --jejaring media suara.com, Jumat (18/6/2021).
Ia melanjutkan, pasien meninggal merupakan seorang pria dengan komorbid (penyakit penyerta atau penyakit bawaan), yakni memiliki riwayat diabetes dan hipertensi.
Baca Juga: Begini Kronologis Perusakan Pos Penyekatan dan Tes Swab di Suramadu
Sedangkan, dokter yang terpapar Covid-19 merupakan tenaga kesehatan di Puskesmas Tegaldlimo.
"Saat ini yang bersangkutan (dokter) sedang menjalani isolasi mandiri, karena memang tidak menunjukkan gejala," sambungnya.
Klaster hajatan, lanjut dia, bermula dari Dusun Ringinsari, saat ini sudah meluas hingga ke dusun sebelah. Satgas Covid-19 Kecamatan Tegaldlimo kemudian memberlakukan pembatasan aktivitas kegiatan masyarakat. Tujuannya agar penularan tidak semakin meluas.
"Jadi ada tiga dusun yang kita batasi kegiatan masyarakatnya. Yakni, Ringinsari, Ringinanom, dan dusun Bayatrejo. Disana dijaga 24 jam oleh Satgas kecamatan," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, penularan ini bersumber dari dapur hajatan. Salah satu dari pembantu hajatan diduga kuat membawa virus dan menularkan kepada rekan pembantu hajatan lainnya.
Baca Juga: Ricuh, Pos Penyekatan Jembatan Suramadu Dirusak Warga
Dari data Satgas Covid-19, pada waktu hajatan pernikahan berlangsung di Desa Wringinpitu, ada keluarga berjumlah 4 orang secara bersamaan ikut membantu. Saat itu, keseluruhannya memiliki gejala mirip Covid-19.
Berita Terkait
-
Menu MBG di Bulan Ramadan Dikomentari Ahli Gizi: Kalah Sama Penjual Jajanan Pasar
-
Sosok Sarah Maria, Istri Dokter Oky Pratama yang Mualaf Sebelum Menikah
-
Akun TikTok Robby Purba Tuai Sorotan, Buntut Isu Oky Pratama Bermesraan dengan Pria
-
Sempat Takut Jadi Tersangka, Panda Asisten Shella Saukia Diperbolehkan Pulang Usai 2 Jam Diperiksa Polisi
-
Dimakan Langsung atau Dijus? Ini Cara Terbaik Konsumsi Buah menurut Dokter
Terpopuler
- Sejak Dulu Dituntut ke Universitas, Kunjungan Gibran ke Kampus Jadi Sorotan: Malah Belum Buka
- Maharani Dituduh Rogoh Rp 10 Miliar Agar Nikita Mirzani Dipenjara, Bunda Corla Nangis
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Kini Ngekos, Nunung Harus Bayar Cicilan Puluhan Juta Rupiah ke Bank
- Maharani Kemala Jawab Kabar Guyur Rp10 Miliar Biar Nikita Mirzani Ditahan: Kalian Pikir Gak Capek?
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
-
Sibuk Naturalisasi, Jordi Cruyff Beri Nasihat Membumi untuk PSSI
-
Tabel KUR BRI Terbaru, Pinjaman Rp1 Juta Hingga Rp500 Juta dan Bunganya
-
Setoran Pajak Anjlok 41 Persen di Tengah Kebutuhan Anggaran Jumbo Prabowo
-
Pemain Persib dan PSM Dipanggil Klub Spanyol Osasuna, Bek Persija Absen!
Terkini
-
Apes! Sedang Mandi di Sumber Air Gondang, 2 Warga Malang Tiba-tiba Dibacok Orang
-
Cashback, Daur Ulang, & Musik Keren: Ini Dia Kejutan BRI di Kapan Lagi Buka Bareng Festival 2025
-
Bukan Karena Sanksi, Arema FC Masih Tanpa Penonton Lawan Barito Putera
-
Hori Tekejut, Niatnya Bikin Konten di Gua Pletes Malang Malah Temukan Kerangka Manusia
-
BRIFINE by DPLK BRI Hadirkan Fitur Unggulan, Ini Dia