SuaraMalang.id - Lonjakan kasus Covid-19 juga terjadi di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Sejumlah 39 pasien telah menghuni ruang isolasi Covid-19 di RSUD dr. Koesnadi.
Peningkatan kasus baru Covid-19 dipicu munculnya klaster hajatan di Desa Bendelan, Kecamatan Binakal. Total ada 14 orang terpapar Covid-19. Disusul klaster perkantoran, dan klaster Puskemas, total ada empat puskesmas lockdown.
Plt Direktur RSUD dr Koesnadi Bondowoso, dr. Yus Priyatna mengatakan, sejumlah 39 ranjang telah terisi pasien Covid-19 dari total kapasitas 125 ranjang.
"Dan masih tersedia 86 tempat tidur (ranjang), yang terpakai baru 30 persen," katanya dikutip dari timesindonesia.co.id --jejaring media suara.com, Jumat (18/6/2021).
Baca Juga: Begini Kronologis Perusakan Pos Penyekatan dan Tes Swab di Suramadu
Ia melanjutkan, klaster hajatan di Binakal mendominasi pasien yang dirawat di RSUD dr. Koesnadi.
"Untuk yang dirawat di rumah sakit ada gejala semua. Tetapi untuk OTG (orang tanpa gejala) kita bisa terima nanti. Kalau andai kata dibutuhkan," sambungnya.
Pasien Covid-19 disertai penyakit penyerta tercatat cukup banyak, yakni diabetes dan kencing manis.
"Kemarin, paling banyak yang menyumbang klaster hajatan," imbuhnya.
Terkait pasien yang membutuhkan plasma konvalesen Covid-19, sejauh ini masih mengambil dari Lumajang, karena stoknya paling banyak.
Baca Juga: Polisi Usut Peristiwa Kericuhan dan Perusakan Pos Penyekatan Suramadu
"Kalau kategori parah, kita tambah plasma konvalesen. Sejauh ini ada satu pasien yang membutuhkan. Sudah ada dapat satu pendonor," jelasnya.
Sementara untuk reagen tes corona juga diklaim masih cukup.
"Dari rumah sakit ada dan Litbang juga ada," ungkapnya.
Setiap hari penggunaan reagen untuk kebutuhan tes mencapai puluhan. Apalagi ketika tracing hingga sampai 50 reagen.
"Reagen masih cukup, kemarin terakhir menyediakan 200 yang baru, sambil menunggu yang dari Litbang," paparnya.
Merespon lonjakan kasus penularan Covid-19, Plt Direktur RSUD dr Koesnadi Bondowoso berharap, masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
"Terutama saat menggelar hajatan," imbaunya.
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Malang Selatan Diterjang Banjir, Puluhan Rumah Terendam
-
Hasil Hitung Cepat Pilkada 2024 di Malang Raya
-
Gumelar Beri Instruksi Penting untuk Pendukungnya: Kawal Perolehan Suara
-
Momen Bahasa Isyarat Antara CS BRI dengan Nasabah Penyandang Disabilitas Dapat Aplaus Publik
-
Momen Kris Dayanti Nikmati Waktu Bersama Keluarga Sebelum Hari Pencoblosan Pilkada 2024