SuaraMalang.id - Beberapa hari terakhir di Jember ramai wacana pembekuan perguruan silat yang anggotanya banyak membuat ulah. Padahal sebenarnya enggak ada wacana seperti itu.
Hal ini ditegaskan Wakil Bupati Jember Gus Firjaun. Ia menjelaskan kalau ramainya wacana penerapan sanksi pembekuan terhadap perguruan pencak silat sama sekali tidak benar.
"Enggak ada rencana pembekuan itu," begitu jawabnya lewat pesan singkat, seperti dikutip dari suaraindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Rabu (09/06/2021).
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Jember saat ini sedang berupaya bagaimana semua perguruan bisa mengedepankan persaudaraan.
Baca Juga: Dinkes Jember Tes Swab Ratusan Warga SMKN 6 Tanggul Pasca Seorang Guru Terpapar Covid-19
"Kita akan ajak bicara semua perguruan agar mengedepankan persaudaraan diantara semua perguruan," papar Gus Firjaun saat diwawancarai lewat pesan singkatnya,
Mantan anggota DPR RI beberapa tahun lalu ini menjelaskan, bahwa pihaknya bertujuan, agar semua perguruan damai. "Agar tidak memandang, satu dengan yang lain sebagai pesaing, apalagi musuh. Agar Jember damai," tegasnya.
Ditanya wartawan terkait ramainya informasi terkait wacana pembekuan oleh pemerintah, dirinya membantah. "Iya tidak benar," katanya.
Lebih lanjut Wakil Bupati Jember yang diusung oleh Partai Demokrat, PKS dan PPP, Nasdem, demokrat dan Berkarya ini yakin, persoalan pencak silat akan ada solusinya.
"Kata kuncinya mau apa tidak, bukan ada apa tidak. Jalan pasti ada tinggal kemauan, makanya perlu bicara bersama," pungkas Gus Firjaun.
Baca Juga: SMKN 6 Tanggul Kabupaten Jember Lockdown Akibat Seorang Guru Positif Covid-19
Diberitakan sebelumnya, gelombang penolakan terkait wacana sanksi pembekuan pencak silat di Kabupaten Jember semakin banyak.
Mulai dari tokoh pesantren, kepala desa, legislator, tokoh pemuda dan pegiat oleh raga di Kabupaten Jember.
Mereka kompak dan sepakat menolak, karena pencak silat adalah simbol budaya, yang harus dilestarikan di Kabupaten Jember.
Berita Terkait
-
Toko Sentral, Toko Roti Legendaris di Jember yang Berusia Hampir Satu Abad
-
Mahasiswa UNEJ Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Gedung Kampus, Tinggalkan Pesan 'Selamat Tinggal'
-
Ivar Jenner Dapat Suntikan Semangat, Rombongan Keluarga Besar dari Jember Datang ke Stadion GBK
-
Stasiun Balung, Jejak Warisan Kolonial yang Pernah Ramai Kini Terbengkalai
-
Mengenal Pegon, Kendaraan Tradisional Mirip Pedati yang Ada di Ambulu Jember
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Nahas! Siswa SMK di Malang Tertimpa Pohon Saat Berangkat Sekolah
-
Berkat BRI UMKM Expo (RT) 2025, Produk Bambu Tresno Makin Dikenal Masyarakat
-
Kasus Dugaan Pencabulan di Ponpes Kota Batu, Polisi Tunggu Hasil Psikiatri
-
Aksi Tiarap Mahasiswa di Gedung DPRD Malang, Ternyata Ini Arti di Baliknya
-
Jadi Kota Pertama di Indonesia, Eigerian Malang Resmi Menyatukan Ratusan Anggota Komunitas