Nyapres 2024 melakukan Survei Online Nasional dengan tajuk "Regenerasi Politik Indonesia : Tokoh Muslim Menjelang 2024". Survei ini dilakukan melalui wawancara secara online.
Kuisioner disebarkan menggunakan jejaring media sosial melalui iklan Facebook dengan pilihan kategori penerima iklan sesuai sebaran provinsi responden dan berusia minimal 17 tahun.
Jumlah responden dipilih secara acak dengan memperhatikan proporsionalitas jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap provinsi. Survei ini mengambil sampel 1.310 responden yang tersebar di 32 propinsi dalam kurun waktu 17 April – 10 Mei 2021 dengan margin of error +/- 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Sementara itu, Menurut Bayu Adi Permana (Sekjen Nyapres 2024), responden diberikan pertanyaan "dalam memilih presiden, apakah agama calon presiden menjadi pertimbangan anda?". Hasilnya, 82,7 persen menjawab YA dan 17,6 persen menjawab TIDAK.
"Artinya, agama calon presiden menjadi pertimbangan penting bagi pemilih dalam menentukan Presiden 2024," kata Bayu menegaskan.
Survei ini juga menanyakan pilihan responden terhadap Partai Politik berbasis konstituen Islam. Menurut Bayu, urutan partai yang diharapkan menang di Pemilu 2024 adalah PKS (42,14 persen), PKB (19,92 persen), PAN (11,45 persen).
Kemudian Partai Ummat (11,07 persen), PPP (7,71 persen), Partai Gelora (4,89 persen), dan PBB (2,82 persen). Menariknya dari hasil itu, partai baru seperti Partai Ummat dan Partai Gelora justru lebih diharapkan menang dibanding partai lama seperti PPP dan PBB.
Berita Terkait
-
Laporan Keuangan DKI Raih WTP, PDIP ke Anies: Jangan Sampai Ada Temuan Aneh Lagi
-
Empat Kali Beruntun Laporan Keuangan Dapat Opini WTP, Anies: Alhamdulillah...
-
11 Orang Terpapar Covid-19 di Satu RT, Ganjar ke Lurah: Lockdown RT!
-
Sidak Penanganan Covid-19 di Kudus, Gubernur Ganjar Temukan Pelanggaran SOP Berat
-
Mendadak Laris, Ribuan Orang Minati Rumah DP 0 Rupiah Anies di Bulan April
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Ustad Khalid Basalamah Cicil Pengembalian Uang Diduga Kerugian Negara ke KPK
-
BRI Peduli Beri Pelatihan Diversifikasi dan Penguatan Mutu Produk Pupuk Kompos di Bali
-
Kupas Tuntas Weton Pahing: Diberkahi Wibawa Alami, tapi Awas Langgar Pantangan Leluhur!
-
Modal Klik! Amankan Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu, 5 Link Langsung Cair di Sini
-
Waktunya Tambah Saldo, DANA Kaget Hari Ini Siap Beri Kejutan Amplop Digital