Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 26 Mei 2021 | 19:20 WIB
Pikap kecelakaan tabrak pohon di Kabupaten Malang, Rabu (26/5/2021). [Foto: istimewa]

SuaraMalang.id - Pikap L300 alami kecelakaan tunggal di Jalan Simpar, Desa Wringinanom, Poncokusumo, Kabupaten Malang, Rabu (26/5/2021). Tujuh dari 11 orang penumpangnya tewas akibat pikap maut menghantam pohon tersebut.

Informasi yang dihimpun, peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB, Rabu. 

Kasatlantas Polres Malang AKP Agung Fitransyah mengatakan, sejumlah tujuh orang penumpang tewas telah dimakamkan. Sedangkan lima korban lainnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

"Tujuh korban termasuk satu anak kecil (berusia) tujuh tahun itu sudah dimakamkan tadi. Lima orang lainnya luka berat termasuk sopir saat ini (dirawat medis) di RSSA Kota Malang," kata  saat di Kamar Mayat RSSA Kota Malang, Rabu (26/5/2021).

Baca Juga: Kronologi Tiga Mahasiswa Mojokerto Tenggelam Diterjang Ombak Pantai Batu Bengkung Malang

Meski demikian, lanjut dia, polisi masih belum mengetahui pasti penyebab kecelakaan tersebut.

Namun, menurutnya, mobil pikap itu menghantam pohon dan menyebabkan penumpangnya terpental hingga ke parit dekat perkebunan.

"Jadi saat kami lakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) masih minim saksi, karena di TKP itu sepi, di samping kanan dan kiri hanya sawah. Jadi ini masih menyelidiki penyebabnya," sambungnya.

Disinggung kemungkinan kendaraaan alami rem blong, Agung enggan berspekulasi.

"Tapi di sana tidak ada bekas rem sementara. Kalau ngantuk juga belum bisa karena sopir masih dirawat. Nanti saja kalau sudah kami akan kabari," ujarnya.

Baca Juga: Tiga Wisatawan Digulung Ombak Pantai Batu Bengkung Malang, Seorang Dilaporkan Tewas

Sementara itu, rombongan pikap diketahui berasal dari satu keluarga di Desa Ledoksari Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.

"Dan diketahui kalau paginya itu mereka ada acara arisan di Desa Ranu Pani, Kabupaten Lumajang. Dan akhirnya pas pulang itu kecelakaan," tutup dia.

Kontributor : Bob Bimantara Leander

Load More