SuaraMalang.id - Penanggungjawab Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Laksamana dr IDG Nalendra mengatakan karakteristik virus Corona mutasi baru asal Inggris dan Afrika Selatan lebih berbahaya.
Selain itu, mutasi virus tersebut juga lebih cepat menular. Meskipun demikian, Nalendra meminta masyarakat tidak panik sebab dua pasien pekerja migran atau TKI pembawa strain virus baru yang mudik dari Malaysia itu sudah ditangani dengan baik.
"Pasien ini semuanya kita tangani, InsyaAllah akan berhasil dengan baik, pada intinya pasien ini bisa disembuhkan," katanya Laksamana dr IDG Nalendra, dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Selasa (18/05/2021).
Nalendra menjelaskan, penanganan yang diberikan oleh RSLI dengan cara memisahkan kedua pasien tersebut dengan pasien Covid lainnya.
Baca Juga: Majikan yang Suruh Pembantunya Makan Tahi Kucing di Surabaya Jadi Tersangka
"Agar apa yang kita semua takutkan, yakni penularan yang begitu masif tidak sampai terjadi, karena kita semua tahu bahwa strain virus baru ini penularannya jaug lebih cepat dan berbahaya. Yang paling penting adalah penerapan protokol kesehatan yang ketat, karena kunci satu satunya adalah itu," katanya.
Pernyataan ini dipertegas oleh Dr Nefi Sinta Damayanti, selaku dokter ahli paru di RSLI yang mengatakan bahwa saat ini di RSLI terdapat 3 jenis ruang isolasi yakni ruang untuk pasien covid tanpa mutasi, ruang isolasi untuk PMI, dan ruang isolasi khusus untuk pasien covid-19 dengan mutasi.
"Di RSLI ada 3 cluster, jadi pasien yang dengan mutasi kami isolasi terpisah dan semua kegiatan dilakukan secara terpisah," katanya.
Sebelumnya, dua pekerja migran yang teridentifikasi terpapar Covid jenis baru asal Inggris dan Afrika Selatan dirawat di RSLI. Pasien dengan strain mutasi baru ini diketahui datang pada 11 dan 18 Mei.
"Adanya varian baru yang ditemukan dari hasil pemeriksaan Pekerja Migran Indonesia, sekarang penderita sedang dirawat di tempat kami," kata Laksamana Nalendra.
Baca Juga: 2 TKI Pasien Covid Mutasi Baru dari UK dan Afsel Dirawat di RSLI Surabaya
Laksamana Nalendra mengatakan, pada 11 Mei merupakan strain virus dari United Kingdom yakni B117 dan yang pada 18 Mei berasal dari Afrika Selatan yakni strain B1351.
Berita Terkait
-
Majikan yang Suruh Pembantunya Makan Tahi Kucing di Surabaya Jadi Tersangka
-
2 TKI Pasien Covid Mutasi Baru dari UK dan Afsel Dirawat di RSLI Surabaya
-
Pengakuan ART Surabaya Disetrika Majikan dan Disuruh Makan Tahi Kucing
-
Kajari Gadungan 4 Bulan Nginap di Hotel, Bilangnya: Akan Dibayar Negara
-
Gudang Perakitan Sound System di Surabaya Terbakar
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
7 Mobil Bekas Murah Favorit Keluarga: Muat Banyak, Irit BBM dan Mudah Perawatan
-
Emas Antam Terbang Tinggi, Harganya Tembus Rp 1.901.000/Gram
-
Pemain Keturunan Rp 11,3 Miliar Jadi Filosofi Nomor Punggung 21 Jordi Amat, Siapa?
-
Perbedaan Usaha PSSI dan Menpora Mau Gelar Liga Putri Secepatnya
-
Kumpulan Nasib Buruk Elkan Baggott Tolak Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert
Terkini
-
Hery Gunardi Pimpin Transformasi BRI Lewat BRIVolution, Komisi XI DPR RI Angkat Jempol
-
Sebagai Agent of Development, BRI Salurkan BSU Senilai Rp1,72 Triliun ke 2,8 Juta Pekerja
-
Gunung Semeru Erupsi 4 Kali Hari Ini! Warga Diminta Jauhi Area Ini
-
Waspada! Gunung Semeru Erupsi Empat Kali, Warga Diminta Jauhi Kawasan Rawan Bencana
-
BRI Catat Green Financing Rp89,9 Triliun, Bukti Komitmen pada Pembangunan Berkelanjutan