Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 17 Mei 2021 | 17:46 WIB
Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat mengumumkan pemberlakukan PPKM Mikro di Jatim [Suara.com/Achmad Ali]

SuaraMalang.id - Jawa Timur ( Jatim ) siap menggelar pembelajaran tatap muka pada tahun pelajaran baru yang akan dimulai pada awal Juli 2021. Hal itu ditegaskan Gubernur Jatim Khofifag Indar Parawansa.

Sebelumnya, berdasar Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri  yang ditandatangani tiga menteri, yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri, dijelaskan kalau pembelajaran tatap muka secara terbatas bisa dimulai pada Juli 2021.

SKB tersebut berkaitan dengan panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19, mulai dari jenjang PAUD, pendidikan dasar (SD), pendidikan menengah (SMP dan SMA), hingga perguruan tinggi. Belajar tatap muka terbatas bakal dimulai setelah guru dan tenaga pendidikan disuntik vaksin Covid-19.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengharapkan segala sesuatunya dipersiapkan sebelum itu. Mulai dari vaksinasi pada guru SMA, SMK, dan SLB harus selesai 100 persen. Kemudian protokol kesehatan dijalankan dengan ketat, serta jam belajar dan jumlah prosentase siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka.

Dikutip dari timesindonesia.co.id, jejaring media suara.com, untuk memastikan kesiapan tersebut, Khofifah pun meminta SMA, SMK dan SLB Se-Jatim membentuk Tim Satgas Covid-19 pada tiap sekolah.

Baca Juga: Pos Suramadu Nihil Pemudik Covid, Gubernur Jatim: Orang Madura Sakti-sakti

Satgas itu, kata dia, yang tergabung di dalamnya sesuai dengan kearifan lokal. Misalnya guru dan murid yang tergabung dalam OSIS di sekolah tersebut.

"Satgas Covid-19 di masing-masing sekolah harus dipastikan clear. Kalau tidak ada satgasnya, maka guru akan kesulitan menertibkan disiplin protokol kesehatan," kata Khofifah, Minggu (16/05/2021).

"Kalau anggota satgasnya teman sebaya akan lebih mudah mengingatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan di sekolah," katanya melanjutkan.

Khofifah menambahkan, Tim Satgas Covid-19 itu nantinya akan menertibkan protokol kesehatan, mengecek jadwal penyemprotan disinfektan di sekolah dan kelas, stok masker bagi yang lupa membawa masker dan sebagainya.

Terkait vaksinasi guru, orang nomor satu di Jatim ini meminta kepada Kepala Dinkes Jatim untuk mengirim surat dan berkoordinasi dengan Kepala Dinkes Kabupaten/Kota se-Jatim untuk pelaksanaan vaksinasi pada guru dan tenaga pendidik SMA, SMK, dan SLB agar dipastikan pada ahir Juni sudah seratus persen tervaksin.

Baca Juga: Hasil Rapid Test di Pos Penyekatan Seluruh Jatim, 38 Pemudik Positif Covid

Karenanya, data vaksinasi untuk guru harus terus dimonitor. Sehingga, diharapkan guru dan tenaga pendidik sebelum yang tervaksinasi bisa segera 100 persen sebelum pembelajaran tatap muka berlangsung.

"Kita harus terus monitor berapa banyak guru yang sudah selesai divaksin, berapa yang baru divaksin sekali, berapa yang belum sama sekali. Termasuk di kabupaten/kota mana saja harus dimaksimalkan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi mengatakan, hingga saat ini 38 bupati/walikota sudah memberikan rekomendasi untuk SMA, SMK dan SLB yang sudah siap melakukan pembelajaran tatap muka.

Sesuai dengan arahan dari Mendikbud telah direkomendasikan sekolah tatap muka mulai Januari 2021. Diharapkan pada Bulan Juni 2021 seluruh Indonesia sudah melakukan tatap muka dengan target semua guru sudah divaksin.

Di Jatim sendiri, lanjut Wahid, para guru SMA, SMK dan SLB yang telah melakukan vaksinasi Covid-19 dua kali sebanyak 38 persen.

Load More