Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 28 April 2021 | 20:40 WIB
Penjemputan santri Nurul Jadid Paiton Probolinggo asal Kabupaten Bondowoso di EDC Unej Kampus Bondowoso [Foto: Moh Bahri/TIMES Indonesia]

SuaraMalang.id - Sejumlah 866 santri Pondok Pesantren Nurul Jadid (NJ) Paiton Probolinggo, Jawa Timur mudik ke Kabupaten Bondowoso, Rabu (28/4/2021). Rinciannya, ada 539 santri putri dan 327 santri putra. 

Ratusan santri itu berangkat mudik diantar sejumlah 25 armada, terdiri 19 bus dan 6 mobil elf. Penjemputandibagi di 6 titik, yakni di Masjid Al-Ihlas Maesan, Lapangan Tamanan, Gedung EDC Unej Kampus Bondowoso, Balai Desa Wringin, PP Ibrahimi Hamdani Tapen dan Lapangan PG Prajekan.

 
Ketua Penjemputan Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid, H Tohari mengatakan, pemulangan dan penjemputan santri tersebut tetap mendapatkan pengawalan sejumlah pihak terkait dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

"Kita dikawal tim satgas penuh. Baik BPBD Bondowoso, Polsek, Dinas Kesehatan dan seluruh Puskesmas dibantu oleh para pengurus P4NJ Bondowoso yang terdiri dari para alumni PP Nurul Jadid," katanya dikutip dari TIMES Indonesia media jejaring Suara.com, Rabu.

Baca Juga: Tak Ada Dispensasi Mudik Santri, Menag: Menjaga Kesehatan Hukumnya Wajib

Pihaknya juga mengapresiasi atas partisipasi aktif dari satgas Covid-19 Kabupaten Bondowoso yang membantu keamanan dan kesehatan santri.

"Kepada semua pihak kami mohon maaf, terutama kepada wali santri dan semua pihak manakala ada ketidaknyamanan dalam proses mudik bersama ini," sambungnya.

Sementara itu, Plt Kalaksa BPBD Bondowoso, Adi Sunaryadi mengatakan, bahwa pihaknya sudah menerima surat resmi terkait kepulangan ratusan santri tersebut.

"Kami pun langsung menurunkan tim BPBD atau TRC (Tim Reaksi Cepat) di beberapa tempat tersebut, untuk melakukan sterilisasi kepada santri," jelasnya.

Sterilisasi dimaksud yakni berupa penyemprotan disinfektan. Baik kepada santri, maupun barang bawaannya termasuk kendaraannya.

Baca Juga: Ganjar Sebar 14 Titik Penyekatan, Warga Klaten Kerja ke Jogja Masih Bisa

"Mudah-mudahan aman dan insyaallah steril semua," ujarnya.

Sementara dikonfirmasi terpisah, Juru Bicara Satgas Covid-19 Bondowoso, dr. Mohammad Imron mengatakan, bahwa kepulangan santri tersebut tak perlu melakukan karantina mandiri. Namun, kalau terdapat gejala yang mengarah ke Covid-19 maka harus dikarantina.

"Kecuali mereka ada gejala batuk, pilek dan panas maka akan dirapid antigen dulu oleh tim puskesmas," ujarnya.

Seperti diketahui, di tengah diberlakukannya larangan mudik, Gubernur Khofifah Indar Parawansa, memperbolehkan santri mudik lebaran pada Idul Fitri 1442 Hijriah. Selain santri Nurul Jadid Paiton Probolinggo, juga ada santri Ponpes Genggong Probolinggo, Sidogiri Pasuruan, Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo dan sejumlah wilayah lain.

Load More