Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 28 April 2021 | 12:57 WIB
Ilustrasi ledakan di Ponorogo. (Shutterstock)

SuaraMalang.id - Ledakan yang menewaskan kakak beradik berinisial SM (23) dan SN (21) warga Dukuh Ngasinan, Desa Sukorejo, Kabupaten Ponorogo terungkap.

Kapolres Ponorogo AKBP Mochammad Nur Aziz mengatakan, setelah melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan mengumpulkan sejumlah barang bukti, ledakan tersebut diduga aktivitas kedua korban merakit balon udara.

"Setelah melihat dari hasil barang bukti yang didapati tersebut, diperkirakan korban merakit petasan untuk digunakan membuat balon udara," jelasnya dikutip dari Suaraindonesia.co.id jaringan Suara.com, Rabu (28/4/2021).

Kesimpulan sementara iti, lanjut dia, merujuk sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi ledakan, yakni di rumah ayah korban. Barang bukti yang dimaksud, diantaranya bubuk mesiu, blarak, plastik ukuran besar, bahan kimia, mal (alat cetakan petasan) dan selongsong.

Baca Juga: Kamarnya Dikunjungi Anies Baswedan, Siapa Kyai Ageng Muhammad Besari?

Kapolres AKBP Mochammad Nur Aziz menambahkan, peristiwa tragis menewaskan dua bersaudara itu diharapkan menjadi pelajaran penting. Supaya tidak ada lagi kegiatan merakit balon udara yang menjadi tradisi tahunan menjelang lebaran atau Idul Fitri tersebut.

"Dengan adanya kejadian ini, kita berharap bisa dijadikan efek jera bagi masyakarakat. Tentunya agar tak membuat petasan maupun balon udara, karena dapat membahayakan," tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, dua korban yakni kakak beradik meninggal dunia meinggal dunia akibat ledakan petasan yang dirakitnya. Bahkan, dentuman suaranya yang keras menyebabkan rumah korban rusak.

Load More