Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 16 April 2021 | 11:06 WIB
Peta seismisitas Selatan Jawa Timur-- penjelasan Daryono BMKG tentang Gempa Malang 6,1. [Foto: Twitter/@DaryonoBMKG]

SuaraMalang.id - Koordinator Bidang Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyatakan gempa Malang magnitudo 6,1, pada Sabtu (10/4/2021) lalu, merupakan gempa tipe 1. Gempa yang mengakibatkan 10 korban jiwa itu tidak didahuli aktivitas gempa pembuka (foreshocks)

"Gempa Jawa Timur Mw 6,1 yang terjadi pada hari Sabtu 10 April 2021 pukul 14.00.15 WIB adalah Gempa Tipe 1 yang tidak didahului aktivitas gempa pembuka (foreshocks). Peta seismisitas Jawa Timur periode 1 s/d 10 April 2021 tidak terdapat aktivitas gempa pembuka ," katanya melalui keterangan tertulis di akun Twitter @DaryonoBMKG dikutip Suara.com, Jumat (16/4/2021).

Ia melanjutkan, bahwa Gempa Malang Jawa Timur 6,1 adalah gempa utama karena sudah meluruh susulannya.

"Gempa utama itu yang paling besar kekuatannya dari rangkaian gempa di tempat tersebut. Contoh gempa yang diawali gempa pembuka adalah gempa Majene mamuju januari 2021 lalu," sambungnya.
 

Baca Juga: Alhamdulillah! Topan Surigae Sudah Mulai Menjauhi Wilayah Indonesia

Penampakan rumah Suwarni di Ampelgading yang hancur terdampak gempa Malang. [Suara.com/Bob Bimantara L]

Sedangkan kerusakan bangunan rumah akibat gempa dipengaruhi oleh beberapa hal. Pertama, konstruksi bangunan yang buruk tidak mengacu aturan bangunan tahan gempa. Kemudian, site atau lokasi rumah terletak pada tanah lunak atau lepas. Dan terakhir, bangunan rumah terletak di lereng-lereng perbukitan.

Load More