SuaraMalang.id - Seluruh kepala daerah diminta memperhatikan setiap peringatan dini yang dikeluarkan Badan Meteorilogi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terutaman fenomena siklon tropis.
Hal itu diungkapkan Plt Direktur Pemetaan dan Evakuasi Risiko Bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, Kamis (15/4/2021). Pihaknya meminta kepala daerah untuk waspada dan menyiapkan langkah antisipasi bila terdapat peringatan dini mengenai fenomena siklon tropis.
"Sekiranya ada informasi siklon tropis dari BMKG, kita harus selalu memperhatikan peringatan dini itu," ujarnya, dikutip dari Antara, Kamis.
Ia melanjutkan, tanda-tanda khusus yang bisa dilihat dari alam adalah terjadinya hujan dengan intensitas tinggi.
"Kita bisa mengenali hujan dengan intensitas tinggi, yaitu kalau kita keluar rumah dan tidak bisa melihat objek untuk jarak 20 - 30 meter, maka itu adalah hujan intensitas sangat tinggi," jelasnya.
Jika hujan terjadi lebih dari satu jam berturut-turut, maka masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan.
"Masyarakat harus menghindar dulu karena dikhawatirkan mungkin di hulu terjadi luncuran batuan yang bisa berakibat fatal," sambungnya.
Terpisah, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab menyampaikan bahwa Siklon Tropis Surigae yang sudah berkembang menjadi topan telah bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
"Topan Surigae tidak akan melewati wilayah Indonesia. Arah geraknya adalah barat laut menjauhi wilayah Indonesia," katanya.
Baca Juga: Topan Surigae Bergerak Jauhi Indonesia
Siklon Tropis Surigae merupakan perkembangan dari bibit siklon 94W yang tumbuh di kawasan perairan Pasifik Barat, sebelah utara Papua, sejak 12 April 2021.
Menurut Tropical Cyclone Warning Center BMKG, pada pukul 08.57 WIB Surigae berada di koordinat 8,6 LU dan 136,5 BT atau sekitar 1.090 km sebelah utara Biak dan bergerak menuju barat daya dengan kecepatan 1 knot (2 km/jam) menjauhi wilayah Indonesia.
Namun siklon tersebut diprediksi semakin kuat dalam 24 jam mendatang dan bergerak menuju barat laut menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan maksimum 60 knot (110 km/jam).
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
Pilihan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Lebih Murah Rp 4.000 Jadi Dibanderol Rp 1.929.000 per Gram
-
Lukisan Borobudur Bersepuh Emas Putih
-
Hasil Super League: Brace Joel Vinicius Bawa Borneo FC Kalahkan Persijap
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
Terkini
-
Haluan Bali, Fashion Lokal dengan AR dan Sentuhan Tradisi yang Tembus Pasar Global
-
Program BRI Peduli Berperan Aktif, Salurkan Donasi untuk Korban Terdampak Gempa Poso
-
Semangat BRI Peduli untuk Paskibraka Nasional 2025, Wujud TJSL Nyata dari BRI
-
Prestasi BRI di Panggung Global: 3 Penghargaan dari Euromoney Awards for Excellence 2025
-
Layanan QLola by BRI Dukung Sektor E-Commerce hingga Fintech