SuaraMalang.id - Potensi bibit siklon terdeteksi di sekitar Selatan Nusa Tenggara Timur (NTT). Kondisi itu berpotensi berkembang menjadi siklon tropis.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Banyuwangi Dita Purnamasari mengatakan, tercatat ada potensi bibit siklon di sekitar selatan Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak dua hari terakhir.
Kekinian, bibit siklon itu diprediksi masih bertahan dan bergerak ke arah Barat mendekati wilayah laut di Selatan Jawa Timur dan intensitasnya berpotensi menguat hingga dua hari ke depan.
“Bibit siklon ini secara tidak langsung berdampak pada pembentukan potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang. Juga memicu terjadinya gelombang tinggi di wilayah laut bagian selatan Jawa hingga 28 Februari nanti,” kata Dita, seperti dikutip dari beritajatim.com media jejaring suara.com, Kamis (25/2/2021).
Baca Juga: Dianggap Tak Sinkron, PHRI Banyuwangi Desak Revisi Kebijakan Covid-19
Merespon itu, BMKG mengimbau warga mewaspadai potensi cuaca ekstrim. Sebab, hujan lebat disertai petir dan angin kencang diprediksi masih akan terjadi di Banyuwangi dan sekitarnya hingga akhir Februari ini.
“Hingga akhir Februari ini Banyuwangi masih berada di puncak musim hujan. Sehingga potensi hujan sedang-lebat masih bisa terjadi hingga akhir bulan ini,” ujar Dita.
BMKG Kelas I Juanda juga telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem pada periode 24-26 Februari, Banyuwangi termasuk daerah di Jawa Timur yang berpotensi hujan dengan intensitas lebat yang disertai petir dan angin kencang, hingga berpotensi banjir.
“Untuk itu, warga kami imbau terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti tanah longsor, banjir. Waspadai terjadinya banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin Namun, tidak perlu panik atau takut yang berlebihan,” ujar Dita.
Baca Juga: Apakah yang Dimaksud dengan Siklon Tropis?
Berita Terkait
-
Jelang Libur Nataru, BMKG Imbau Waspada Cuaca Ekstrem di Labuan Bajo
-
Viral Fenomena Alam bak 'Awan Kinton' Jatuh, Begini Penjelasan BMKG
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Awas Kehujanan! BMKG Prediksi Hujan di Seluruh Jakarta Sabtu Malam
-
Intensitas Debu Vulkanik Gunung Lewotobi Masih Tinggi, BMKG: Hujan Tak Beri Dampak
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Lihat Jaksa di Sidang Tom Lembong Cengar-cengir, Publik Malah Kesal: Nasib Orang Dianggap Bercandaan!
-
GERKATIN: Ruang Berkarya bagi Teman Tuli
-
5 Asteroid Paling Berbahaya Bagi Bumi, Paling Diwaspadai NASA
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
Terkini
-
Seribuan Lebih Suami Istri di Kota Malang Cerai, Faktornya Paling Banyak Judi
-
Viral Video Perundungan Pendukung Salah Satu Paslon Pilwali Kota Batu
-
Nahas, SMK Muhammadiyah Malang Rugi Rp35 Juta Akibat Kebakaran
-
HIPMI Kota Batu Pecah Kongsi di Pilwali Kota Batu, Anggota ke Gumelar-Rudi
-
BRI dan OPPO Berkolaborasi di OPPO Run 2024