SuaraMalang.id - Kondisi perekonomian masyarakat nelayan Kelurahan Kampung Mandar, Kabupaten Banyuwangi diambang keterpurukan. Bukan hanya akibat pandemi COVID-19, melainkan terdampak cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir ini.
Lurah Kampung Mandar, Dwi Sasongko menjelaskan, bahwa masyarakat nelayan kesulitan beraktivitas menangkap ikan, akibat cuaca ekstrem.
"Dengan cuaca seperti ini, sudah hujan ada anginnya dan cuaca buruk itu sangat berpengaruh sekali," katanya, seperti dikutip suaraindonesia.co.id jaringan suara.com, Selasa (9/2/2021).
Meskipun memaksakan melaut, lanjut dia, nelayan tak mendapatkan hasil sama sekali akibat fenomena angin Barat Daya.
Baca Juga: Dampak Hujan Abu Gunung Raung, Petani di Banyuwangi Gagal Panen
"Satupun tidak ada yang dapat (ikan). Saya mengecek di kawasan plengsengan atau di kawasan pesisir sekian banyak nelayan bilang tidak ada satupun yang dapat," ujarnya.
Akibat kondisi itu, lanjut dia, perekonomian nelayan terdampak signifikan. Mayoritas warga Kelurahan Kampung Mandar sangat bergantung pada laut. Mereka pun tak memiliki pekerjaan sampingan selain mencari ikan.
Sehingga, masih kata dia, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari masyarakat menggunakan sisa simpanan uang yang dimiliki.
"Untuk memenuhi kebutuhan hidup ya kalau dia punya simpanan sedikit-sedikit, ya itu yang digunakan, untuk masyarakat yang tidak memiliki simpanan terpaksa harus menghitung di toko-toko. Itu solusi masyarakat saat ini," jelasnya.
Terpisah, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas III Banyuwangi, Freddy Dwi Kurniawan menjelaskan, Januari hingga Februari merupakan puncak musim penghujan. Gelombang laut di wilayah Selatan Jawa Timur cukup tinggi belakangan ini. Berdasarkan pantauan BMKG, gelombang laut mencapai 3 sampai 5 meter.
Baca Juga: Gunung Raung Meletus Keluarkan Abu Vulkanik
"Kami mengimbau kepada nelayan dalam melakukan aktivitas agar berhati-hati, karena memang gelombangnya cukup tinggi," ujarnya.
Namun, lanjut dia, gelombang di perairan Selatan Jawa Timur diprediksi turun sekitar 3,5 meter, hari ini.
"Dan untuk tanggal 10 Februari sudah sekitar 2,5 meter. Jadi sudah normal," tutupnya.
Berita Terkait
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Petani dan Nelayan Kontributor Pembangunan, Ombudsman: Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Sangat Penting
-
Siapa Rolf Euren? Winger Subur Gol Keturunan Banyuwangi, Kota Kelahiran sama dengan Elkan Baggott
-
NasDem Dukung Kebijakan Prabowo Menghapus Kredit Macet Pelaku UMKM, Petani, dan Nelayan
-
Peringatan BMKG, Indonesia Diancam Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Ingin Punya Rumah Dekat Malang? Pilih KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Dapat Hadiah Langsung!
-
Sekjen RMI Nahdlatul Ulama Kota Batu Soroti Sikap Gumelar-Rudi Saat Debat Terakhir
-
Apple Watch SE untuk iPhone Berapa? Panduan Lengkap dan Tempat Membelinya!
-
Viral! Akibat Parkir Sembarangan, Mobil di Malang Digantungi Sampah oleh Warga
-
Getok Tarif Masuk Pantai Selok Rp70 Ribu, 2 Pria di Malang Terancam Penjara