SuaraMalang.id - Persatuan Dukun Nusantara atau Perdunu penuhi undangan klarifikasi yang dilayangkan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Senin (8/2/2021). Pada kesempatan itu, Pemkab Banyuwangi meminta nama persatuan diganti.
Kepala Disbudpar Banyuwangi, M. Yanuar Bramuda mengatakan, bahwa tidak semua orang dapat mengartikan dukun sebagai istilah positif. Maka pihaknya meminta Perdunu untuk tidak memakai dukun sebagai nama organisasi. Lantaran khawatir jika muncul beda tafsir berujung polemik.
"Karena konotasi dari kata dukun ini kan tidak semua orang mengerti dan paham betul. Mungkin orang Banyuwangi tahu istilah dukun ini, tidak negatif. Tapi orang di luar Banyuwangi ini kan beda penafsirannya," kata dia, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id jaringan suara.com, Senin.
Ia melanjutkan, pada momentum pertemuan klarifikasi itu, turut hadir dalam pertemuan tersebut Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Dewan Kesenian Blambangan, Majelis Ulama Indonesia, PCNU dan Muhammadiyah.
Baca Juga: Hujan Abu Gunung Raung, Penumpang Pesawat di Banyuwangi Diminta Turun
Klarifikasi yang dilakukan, salah satunya menanyakan apa tujuan pendirian organisasi dukun dan rencana kegiatan Festival Santet di Kabupaten Banyuwangi.
"Kami hari ini memanggil Perdunu untuk lebih mengetahui bahwa seperti apa sesungguhnya Perdunu itu," sambung dia.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Perdunu Indonesia, Kiai Abdul Fatah Hasan mengatakan, Perdunu adalah wadah para dukun atau ahli spiritual di nusantara untuk mengembangkan profesi.
"Jadi Perdunu ini berdiri untuk memberikan edukasi dan meluruskan apa yang menjadi persoalan di masyarakat khususnya tentang santet dan profesi dukun agar tidak salah kaprah," kata dia.
Namun, lanjut dia, Perdunu bukan kumpulan dukun untuk menyakiti orang lain atau bersifat negatif, melainkan untuk membantu masyarakat dalam menghadapi permasalahan yang tak kasat mata.
Baca Juga: Kritik Persatuan Dukun Nusantara di Banyuwangi, Pemerhati: Banyak Mudarat
"Untuk spesifikasi dukun ini kan banyak. Ada yang menangani pengobatan non medis, penglaris usaha, mencari hari baik (nogo dino) dan pengobatan lain sesuai dengan bidang keilmuan yang diemban," ujarnya.
Berita Terkait
-
Film Horor 'Pembantaian Dukun Santet' Diangkat dari Thread Viral, Ini Ceritanya!
-
Selain Ketupat, Ini 4 Tradisi Lebaran yang Masih Hidup di Banyuwangi
-
Dulu Calon Bintang Timnas Indonesia, Jagoan Indra Sjafri Malah Ditendang Klub Kasta Terbawah
-
Terungkap Jamet Si Dukun Palsu Tega Bunuh Anak dan Ibu di Tambora Gegara Gagal Gandakan Uang
-
Kronologi Penolakan Film Lemah Santet Banyuwangi, MD Pictures Tarik Materi Promosi
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
Bos BRI: Keamanan dan Kenyamanan Nasabah Jadi Prioritas Utama
-
Volume Kendaraan di Tol Singosari Meningkat, Ini Tips Berkendara Aman yang Harus Dilakukan
-
Program BRI Menanam "Grow & Green Diwujudkan di Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno
-
Isi Rumah Warga Gondanglegi Malang Ludes, Pelaku Ternyata Orang Terdekat
-
BRImo Jadi Solusi Transaksi Digital yang Cepat, Aman, dan Efisien Selama Libur Lebaran