Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 27 Januari 2021 | 11:04 WIB
Ilustrasi kebakaran ruang khusus pasien COVID-19 di RSUD dr Soebandi Jember. (Shutterstock)

SuaraMalang.id - Penyebab kebakaran ruang pasien COVID-19 di Jember terungkap. Pihak RSUD dr Soebandi mengklaim akibat terlalu panasnya HEPA filter atau High Efficiency Particulate Air.

Hal itu dijelaskan Direktur RSUD dr Soebandi Jember, Hendro Soelistijono. Bahwa pemicu kebakaran lantaran HEPA filter di ruangan khusus penanganan pasien COVID-19 tersebut panas.

"Tapi bukan kebakaran itu, alat HEPA filter itu terbakar dan meleleh. Nah karena berada dalam ruangan operasi yang (kondisinya) tertutup, menyebabkan banyak kepulan asap yang luar biasa," katanya, seperti dikutip dari Suarajatimpost.com media jejaring Suara.com, Rabu (27/1/2021).

HEPA filter adalah alat penunjang fasilitas ruangan rumah sakit untuk menyaring udara da partikel berbahaya. Karena terlalu panas, lanjut Hendro, maka berasap dan terbakar.

Baca Juga: Dicopot Bupati Jember Faida, Lima ASN Ajukan Banding ke Gubernur Khofifah

"Alat hipa filter itu ukurannya mirip kipas angin yang ukuran kotak itu. Karena panas dan meleleh, ya kayak lilin terbakar jika di dalam ruangan tertutup kan menyebabkan asap banyak. Apalagi ruangan itu juga kedap udara," jelasnya.

"Alat tersebut (hipa filter), digunakan untuk menyerap virus Covid-19, agar kondisi ruangan operasi tetap steril," imbuhnya.

Hendro menambahkan, akibat insiden kebakaran ini, operasional atau layanan di ruangan operasi khusus pasien COVID-19 tetap tidak terganggu.

"Hari ini langsung selesai (ditangani), hanya ditutup (sementara) kemudian dibersihkan asap-asapnya, sudah bisa kembali beroperasional," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, ruangan operasi khusus Pasien COVID-19 RSUD dr Soebandi Jember kebakaran sekitar pukul 01.00 WIB, Rabu (27/1/2021). Ruangan yang terbakar itu berada di lantai dua bangunan rumah sakit. 

Baca Juga: Mesum di Emperan Toko Jember Viral, Perangat Desa Ingin Antar ODGJ ke RSJ

Load More