Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 20 Januari 2021 | 21:22 WIB
Calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo bersiap mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Kapolri di ruang Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (20/1/2021). [ANTARA FOTO/Pool/Galih Pradipta]

SuaraMalang.id - Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo bakal menerapkan kebijakan polisi belajar kitab kuning. Cara itu diyakini efektif menangkal terorisme di Indonesia.

Hal itu terungkap saat menghadiri uji fit and proper di Komisi III DPR RI, Rabu (20/1/2021). Komjen Listyo Sigit mengatakan, bahwa akan mencanangkan program wajib belajar kitab kuning sesuai anjuran ulama.

“Dan tentunya baik di eksternal maupun internal itu saya yakini bahwa apa yang disampaikan oleh kawan-kawan ulama itu benar adanya, oleh karena itu akan kami lanjutkan pak,” tuturnya.

Selain belajar kitab kuning, lanjut dia, juga sangat penting untuk terus menjalin hubungan baik dengan para ulama.

Baca Juga: Didukung 9 Fraksi, DPR Setuju Pengangkatan Komjen Listyo Jadi Kapolri

Agar masyarakat tak mudah terpapar dari ideologi -ideologi bertentangan dengan prinsip Pancasila, Ia akan terus berkoordinasi dengan para ulama.

“Bekerja sama dengan tokoh-tokoh agama, tokoh tokoh ulama untuk kemudian melakukan upaya pencegahan dengan memberikan penjelasan supaya masyarakat tidak mudah terpapar dengan ajaran-ajaran seperti itu,” imbuhnya.

Komjen Listyo Sigit menuturkan, bahwa belajar kitab kuning merupakan nasihat atau saran para ulama saat masih menjabat Kapolda Banten.

“Seperti dulu di Banten saya pernah sampaikan, anggota wajib untuk belajar kitab kuning. Karena kami mendapatkan masukan dari ulama-ulama yang kami datangi bahwa untuk mencegah berkembangnya terrorisme salah satunya adalah dengan belajar kitab kuning,” kenangnya.

Saran itu langsung diterapkanya dan terbukti efektif. Maka, ketika menjabat sebagai Kapolri nanti, Komjen Listyo Sigit mengaku akan mencanangkan program wajib belajar kitab kuning.

Baca Juga: Listyo Bantah Polri Kriminalisasi Ulama: Memang Terjadi Tindak Pidana

Load More