SuaraMalang.id - Akibat tanah longsor, Dusun Bandealit Kabupaten Jember sempat terisolasi. Total ada 1.500 warga atau 500 kepala keluarga (KK) terdampak bencana alam di kawasan Taman Nasional Meru Betiri tersebut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo mengatakan tebing di kawasan Taman Nasional Meru Betiri longsor dua kali, yakni pada Sabtu (16/1) sore dan Senin (18/1) malam. Penyebabnya hujan deras dan gundulnya hutan di kawasan tersebut. Dampak longsor mengakibatkan akses jalan satu-satunya warga Dusun Bandealit, Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo tertimbun longsor hingga menutup seluruh badan jalan.
"Alhamdulillah, petugas sudah membersihkan material longsor, sehingga akses jalan satu-satunya yang menghubungkan permukiman penduduk ke Desa Andongrejo bisa dilalui, namun dengan ekstra hati-hati," katanya, seperti dikutip dari ANTARA, Rabu (20/1/2021).
Ia melanjutkan, pembersihan material longsor dilakukan BPBD bersama masyarakat, pekerja kebun, petugas Taman Nasional Meru Betiri, Polri dan TNI, serta relawan.
Baca Juga: Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi Terdampak Polemik APBD Jember 2021
"Saat terisolasi, kami sudah mendistribusikan lauk pauk, beras, mie instant, air mineral, dan nasi bungkus sesuai dengan jumlah warga di Dusun Bandealit," katanya.
Berdasarkan data dari BPBD Jember, jumlah warga yang terisolir sebanyak 500 KK atau 1.500 jiwa di Dusun Bandealit, Desa Andongrejo yang terdampak. Dari 1.500 warga tersebut di antaranya 614 orang lanjut usia (lansia) dan 56 ibu hamil.
Sementara Kepala Sub Bagian Tata Usaha TN Meru Betiri, Khairun Nisa mengatakan akses jalan di kawasan Dusun Bandealit sudah bisa dilalui kendaraan roda empat, pada Selasa (19/1/2021), namun volume kendaraan yang bisa melalui jalan tersebut terbatas.
"Timbunan longsor yang memenuhi badan jalan sudah dibersihkan secara gotong royong, sehingga akses jalan dapat dilalui kendaraan," katanya.
Ia menambahkan, banjir dan tanah longsor di Desa Andongrejo, desa penyangga hutan, merupakan paling parah sejak bekerja di Taman Nasional Meru Betiri, pada tahun 1998 lalu.
Baca Juga: APBD Terlambat Angkutan Sampah Tersendat, Oposisi Bupati Faida Sawer Biaya
"Kami juga sudah menggalang donasi untuk warga yang terdampak banjir berupa alat kebersihan, sehingga dapat dimanfaatkan masyarakat untuk membersihkan rumah mereka dari banjir yang disertai lumpur tersebut," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Infinix Murah dengan NFC Terbaru Juli 2025
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Masih Lancar!
-
Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
-
Kata-kata Jordi Amat Usai Gabung ke Persija Jakarta
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
Terkini
-
Layanan AgenBRILink dari BRI Kini Makin Lengkap dan Aman
-
Camilan Premium Casa Grata Sukses Tembus Pasar Dunia Lewat Pembinaan BRI
-
BRI Salurkan KUR Rp69,8 Triliun ke 8,3 Juta Debitur, UMKM Semakin Produktif
-
BRI Perkuat Komitmen Salurkan FLPP demi Hunian Terjangkau bagi Rakyat
-
5 Rekomendasi Tempat Liburan Hits di Malang untuk Anak Muda, Wajib Dikunjungi!