Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 15 Januari 2021 | 13:43 WIB
Korban gempa di Mamuju masih hidup tertimpa reruntuhan gedung. Belum bisa dievakuasi karena keterbatasan alat. / [Foto Istimewa]

SuaraMalang.id - Sesar naik di Mamju, Sulawesi Barat (Sulbar) diduga kuat menjadi penyebab gempa dahsyat di daerah setempat Jumat (15/01/2021) dini hari, terutama gempa-gempa kecil sebelumnya sejak 14-15 Januari.

"Terbukti bahwa hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtual di Jakarta,  dikutip dari Antara, Jumat (15/1/2021).

Dwikorita menjelaskan, mekanisme sesar naik ini mirip dengan pembangkit gempa Lombok 2018, bidang sesar membentuk kemiringan bidang sesar ke daratan.

Ia menjelaskan, sesar naik Mamuju memiliki megnitudo tertarget mencapai 7,0 dengan laju geser sesar 2 mm/tahun, sehingga sesar ini harus diwaspadai karena mampu memicu gempa kuat.

Baca Juga: Gempa Mamuju dan Majene, PLN Perbaiki 463 Gardu Listrik

Gempa kuat di Majene, Sulbar terjadi dua kali. Pertama pada Kamis (14/1/2021) pukul 13.35 WIB dengan Magnitugo 5,9. Gempa berada pada episenter 2,99 LS dan 118,89 BT, dengan kedalaman hiposenter 10 km.

Gempa kuat kedua terjadi Jumat (15/1/2021) dini hari pukul 01.28 WIB, dengan Magnitugo 6,2. Gempa berada pada episenter 2,98 LS dan 118,94 BT, dengan kedalaman hiposenter 10 km.

BMKG menyebutkan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kedua gempa bumi signifikan itu merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif. 

Load More