Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Senin, 11 Januari 2021 | 22:12 WIB
salat gaib di Masjid Roudhotul Muchlisin Jember. [foto: suarajatimpost.com]

SuaraMalang.id - Puluhan jemaah Masjid Roudhotul Muchlisin Lingkungan Condro, Kelurahan Kaliwates, Jember salat gaib untuk korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Senin (11/1/2021).

Imam Masjid Roudhotul Muchlisin KH. Musodik Fikri mengatakan, salat ini adalah bentuk keprihatinan dan empati terhadap musibah yang menimpa seluruh penumpang pesawat dengan rute penerbangan Jakarta - Pontianak, Sabtu 9 Januari 2021 lalu. 

 
"Kegiatan salat gaib ini kami lakukan, setelah pelaksanaan Salat Dzuhur, sebagai bentuk keprihatinan dan ikut mendoakan para korban pesawat jatuh Sriwijaya Air itu," ujarnya, seperti dikutip dari Suarajatimpost.com --media jejaring Suara.com

Peristiwa kecelakan itu, lanjut dia, juga patut diambil hikmahnya.

"Adanya kejadian pesawat (jatuh) ini, mengingatkan kita bahwa kematian itu tidak terkait akan apapun," imbuhnya. 

Menurutnya, salat gaib ini juga mendoakan para keluarga korban agar diberikan kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi ujian. Peristiwa pesawat jatuh ini juga menjadi pengingat kematian bagi manusia, kapan pun kematian bisa menimpa siapa saja dan di mana saja. 

"Tidak melihat apa penyebab kematiannya, tapi kita pun tidak bisa terlepas dari Malaikat Izrail. Saat waktunya diambil (meninggal), kita pun harus siap. Juga amal ibadah kita yang nantinya akan menjadi bekal," tuturnya. 

Sebagai informasi pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 dengan rute Jakarta - Pontianak sempat hilang kontak di Kepulauan Seribu, pada Sabtu 9 Januari 2021. Pesawat akhirnya dipastikan jatuh di sekitar perairan Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. 

Total, pesawat tersebut mengangkut 62 orang diantaranya 12 kru pesawat dan 50 penumpang. Para penumpang terdiri dari 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi. 

Load More