"Potensi suasana heritage harus tetap dipertahankan, meski ada modernisasi. Yang terpenting adalah pengawasan ketat agar Kayutangan tetap memiliki nilai sejarah sesuai kaidah cagar budaya," ujar Indra.
Kayutangan, menurutnya, memiliki peran penting dalam identitas Kota Malang, layaknya Malioboro di Yogyakarta. Oleh karena itu, perubahan struktur atau renovasi bangunan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menghilangkan karakter asli kawasan tersebut.
Meski proyek ini dianggap solusi kemacetan, Indra mengungkapkan bahwa secara kaidah cagar budaya, pembangunan parkir di gedung bekas perbankan syariah kurang sesuai karena berada di lingkungan cagar budaya yang seharusnya tidak mengalami perubahan signifikan.
"Secara aturan cagar budaya, zona ini tidak boleh berubah. Namun, pemahaman tiap pihak tentang cagar budaya bisa berbeda. Kami tetap menghormati keputusan pemerintah," pungkasnya.
Baca Juga:Parkir di Kayutangan Kini Terpusat, Solusi Kemacetan atau Masalah Baru?
Kontributor : Elizabeth Yati