Nasib Angkot Kota Malang di Ujung Tanduk, Emil Dardak: Masa Depannya Harus Diperjuangkan

Para sopir angkot juga menyampaikan aspirasi mereka mengenai insentif pajak kendaraan bermotor bagi angkot ber-plat kuning yang tidak tergabung dalam koperasi.

Bernadette Sariyem
Selasa, 15 Oktober 2024 | 17:36 WIB
Nasib Angkot Kota Malang di Ujung Tanduk, Emil Dardak: Masa Depannya Harus Diperjuangkan
Ilustrasi angkot. (Suara.com/Bagaskara Isdiansyah)

SuaraMalang.id - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mengunjungi Kota Malang pada Senin (14/10/2024) bersama istrinya, Arumi Bachsin.

Dalam kunjungan tersebut, Emil menyempatkan diri untuk berkeliling ke sejumlah titik dan bertemu dengan masyarakat, termasuk para sopir angkot di depan Stasiun Malang Kota Baru.

Setelah bertemu pedagang di Pasar Oro-Oro Dowo, Emil berdiskusi dengan para sopir angkot mengenai tantangan yang mereka hadapi, terutama terkait keberlangsungan angkot di era kendaraan penumpang berbasis online dan bus sekolah.

Para sopir angkot juga menyampaikan aspirasi mereka mengenai insentif pajak kendaraan bermotor bagi angkot ber-plat kuning yang tidak tergabung dalam koperasi.

Baca Juga:Catat! Jadwal dan Tema Debat Panas Pilkada Kota Malang 2024

Menurut Emil, masa depan angkot perlu diperjuangkan secara serius.

"Ini aspirasi yang bisa diperjuangkan. Masa depan angkot penting, karena kami ingin sekolah dan kepolisian menertibkan pelajar yang belum memiliki SIM agar tidak naik motor. Bahkan, bus sekolah kurang digunakan karena banyak yang mencoba menggunakan motor sendiri," ujar Emil usai bertemu para sopir angkot.

Emil menambahkan bahwa saat ini terdapat sekitar 1.500 angkot yang kesulitan mencari penumpang. Masalah ini, menurutnya, harus diperbaiki sebelum moda transportasi baru seperti Trans Jatim diperkenalkan.

Ia juga berjanji akan berhati-hati dalam menerapkan program Trans Jatim jika terpilih kembali sebagai Wakil Gubernur.

"Kami akan memetakan kebutuhan transportasi, menertibkan pelajar yang belum punya SIM, dan memetakan rute serta trayek dengan penuh kehati-hatian," tegas Emil.

Baca Juga:Hujan Angin Terjang Malang, Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga

Setelah berbincang dengan para sopir angkot, Emil juga berdialog dengan kelompok Malang Peduli Demokrasi di Rumah Makan Kertanegara, di mana ia mendengarkan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat Kota Malang, seperti PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru), kekerasan terhadap anak, serta masalah pedagang pasar.

Dengan berbagai diskusi dan aspirasi yang didapat, Emil Dardak berkomitmen untuk memperjuangkan berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat, terutama terkait transportasi dan kebijakan yang berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari.

Kontributor : Elizabeth Yati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini