SuaraMalang.id - Presidium Aremania Utas mengambil langkah-langkah strategis untuk menyelesaikan dualisme dalam kelompok suporter Arema, sesuai hasil Musyawarah Nasional (Munas) Aremania yang berlangsung pada 1-2 Juni 2024.
Kesatuan Aremania merupakan prioritas utama, selain membahas persoalan Tragedi Kanjuruhan.
Muhammad Anwar, anggota Presidium Aremania Utas, menjelaskan bahwa upaya penyelesaian dualisme diantara suporter Arema ini adalah kepentingan bersama yang telah disuarakan oleh koordinator wilayah dan komunitas dalam Munas.
“Kami sedang menelaah dan mempelajari masalah ini dari berbagai sudut, termasuk konsultasi dan pemetaan data-data lama," ujar Anwar, dikutip hari Minggu (9/6/2024).
Baca Juga:Rencana Arema FC Bermarkas di Blitar Dihantui Penolakan: Perlu Adanya Upaya Dialog
Menurut Anwar, kebersamaan dalam mendukung tim Arema di lapangan adalah salah satu perekat sosial yang penting bagi Aremania.
Oleh karena itu, menyelesaikan masalah dualisme menjadi penting untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi semua suporter.
Langkah-langkah untuk mencapai "Satu Arema" dijadwalkan selesai sebelum akhir masa kepengurusan Presidium Aremania Utas yang akan berlangsung sampai tahun 2026.
"Kami telah menyiapkan instrumen organisasi baik dari segi internal seperti AD/ART, struktur pengurus, dan sekretariat, maupun eksternal," tambahnya.
Proses ini diakui Anwar membutuhkan waktu dan kesabaran.
Baca Juga:Selain WCP, Pelatih Kiper Agung Prasetyo Juga Berpisah dengan Arema FC
"Ini pekerjaan yang cukup banyak dan panjang. Kami berkomitmen untuk terus mengupdate progress kepada anggota Aremania dan berikhtiar menjalankan amanat Munas," tutup Anwar.
- 1
- 2