Kisah Pilu Seorang Ibu, Rumahnya Dibuldozer Anak Sendiri, Apa yang Terjadi?

Rumah tersebut dirobohkan menggunakan alat berat pada Jumat (17/5/2024) sekitar pukul 17.00 hingga 19.00 WIB.

Bernadette Sariyem
Sabtu, 18 Mei 2024 | 18:38 WIB
Kisah Pilu Seorang Ibu, Rumahnya Dibuldozer Anak Sendiri, Apa yang Terjadi?
Seorang anak bernama Khoirul Ramadani (24) membongkar rumah ibunya di Jalan Moroseneng, Dusun Gadungan, Desa Karanganyar, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. [dok/polisi]

SuaraMalang.id - Seorang anak bernama Khoirul Ramadani (24) membongkar rumah ibunya di Jalan Moroseneng, Dusun Gadungan, Desa Karanganyar, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.

Rumah tersebut dirobohkan menggunakan alat berat pada Jumat (17/5/2024) sekitar pukul 17.00 hingga 19.00 WIB.

Pembongkaran ini telah disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu Khoirul dan ibunya, Sugiati (43), sehingga tidak ada perlawanan. Namun, pihak kepolisian tetap melakukan penanganan terhadap kasus ini.

Kapolsek Poncokusumo, AKP Subijanto, menjelaskan bahwa rumah tersebut merupakan hasil membangun dari pernikahan Sugiati dengan suami pertamanya, Yono Mitro, yang kini telah bercerai.

Saat ini, Sugiati telah menikah lagi dengan Driyanto dan memiliki satu anak dari pernikahan tersebut. Tanah tempat rumah tersebut berdiri adalah pemberian dari orang tua Sugiati.

“Sekitar dua minggu yang lalu, Khoirul meminta uang kompensasi gana-gini dari bapak kandungnya sejumlah Rp50 juta kepada ibunya. Sugiati menawarkan agar rumah tersebut dijual dengan harga Rp50 juta dan hasilnya dibagi dua untuk Khoirul dan anak hasil pernikahannya dengan Driyanto. Namun, Khoirul tidak sepakat dengan tawaran ini sehingga ia berniat merobohkan rumah milik ibunya itu,” jelas Subijanto saat dikonfirmasi, Sabtu (18/5/2024).

Kesepakatan pembongkaran rumah ini telah dipastikan oleh pihak kepolisian. Subijanto mengatakan bahwa dirinya telah meminta keterangan dari Sugiati, yang bahkan telah membuat surat pernyataan bahwa dirinya sepakat terhadap perobohan rumah miliknya.

“Sudah kami datangkan ke kantor, perangkat juga sudah tahu. Sudah ada kesepakatan,” ujar Subijanto.

Pada hari kejadian, Khoirul mendatangkan alat berat berupa bego ekskavator dan merobohkan rumah yang dipermasalahkan.

Begitu selesai melakukan pembongkaran, Khoirul bersama alat berat tersebut meninggalkan lokasi.

Kamera warga sempat merekam proses pembongkaran rumah, dan video peristiwa ini pun menyebar di media sosial serta menjadi perbincangan warganet.

“Dalam kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa, namun rumah sebelahnya ikut terdampak rusak,” kata Subijanto.

Pihak kepolisian terus memantau perkembangan kasus ini untuk memastikan tidak ada konflik lebih lanjut yang muncul di kemudian hari.

Kontributor : Elizabeth Yati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini