SuaraMalang.id - Sektor pariwisata di Kota Batu mengalami penurunan jumlah kunjungan wisata yang berdampak langsung pada okupansi hotel selama libur Lebaran tahun 2024.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi, mengungkapkan bahwa tingkat okupansi hotel jauh lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
“Tahun ini, okupansi hotel selama libur Lebaran hanya berkisar antara 50-60 persen, sedangkan tahun lalu mencapai lebih dari 80 persen,” kata Sujud, Selasa (16/4/2024).
Ia menambahkan bahwa meski akhir pekan 12-14 April diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan, tidak terjadi peningkatan signifikan dalam angka okupansi.
Sujud juga mencatat bahwa selama bulan Ramadan, okupansi hotel bahkan lebih rendah, dengan maksimal hanya mencapai 10 persen dan sangat sulit untuk menyentuh angka 20 persen.
Menurutnya, beberapa faktor telah berkontribusi pada penurunan ini, termasuk munculnya banyak tempat wisata baru di Jawa Timur yang mungkin telah membagi aliran pengunjung.
Selain itu, daya beli masyarakat yang menurun dan kecenderungan masyarakat untuk memanfaatkan waktu liburan untuk bersilaturahmi dengan keluarga juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi penurunan okupansi hotel di Kota Batu.
Industri perhotelan di Kota Batu kini berusaha menavigasi tantangan ini dengan menganalisis lebih lanjut dinamika pasar dan menyesuaikan strategi pemasaran mereka untuk menarik lebih banyak pengunjung.
Kontributor : Elizabeth Yati