SuaraMalang.id - Tanah di Dusun Brau Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu bergerak terbelah hingga membuat sepuluh rumah rusak.
Kejadian tanah bergerak tersebut sebenarnya bukan baru-baru ini saja, melainkan sudah sejak 2022. Pergerak perlahan lama kelamaan merusak apa yang ada di atasnya.
Data BPBD Kota Batu, sedikitnya ada 10 rumah di Dusun Brau RT 01 RW 10, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu rusak akibat retakan tanah yang lebarnya mencapai 10 hingga 18 centimeter per Sabtu (16/3/2024).
"Curah hujan yang tinggi menyebabkan terjadinya gerakan tanah yang mengakibatkan beberapa lahan persawahan mengalami retak, SD SMP Satu Atap Baru mengalami beberapa keretakan, 10 rumah mengalami retakan kisaran 10 sampai 18 cm dan jalan aspal mengalami ambles sekitar 20 cm hingga 30 cm," ujar Ka BPBD Kota Batu, Agung Sedayu dikutip dari TIMES Indonesia--partner Suara.com.
Baca Juga:Krisdayanti Masuk Bursa Calon Wali Kota di Pilkada Batu
Tembok SD dan SMP satu atap di Kota Batu retak terdampak tanah gerak tersebut.
Agung menyampaikan, tanah bergerak ini juga terjadi lahan persawahan milik warga. Banyak yang mengalami keretakan akibat peristiwa tersebut.
Retakan tanah juga terjadi di jalan desa yang ambles 20 hingga 30 centimeter. "Kita bersama warga sudah melakukan penutupan sementara jalan aspal yang retak dan ada beberapa rekomendasi yang sudah kami sampaikan," katanya.
BPBD Kota Batu pun merekomendasikan untuk merelokasi bangunan yang terdampak tanah bergerak.
Kemudian mengalihfungsikan lahan terdampak tanah bergerak menjadi daerah konservasi tangkapan air dan melakukan rekayasa teknis penguatan struktur tanah guna pemanfaatan kawasan dengan pelibatan penelitian oleh perguruan tinggi.
Baca Juga:Malang dan Batu Pimpin Capaian Nol Persen Kemiskinan Ekstrem di Jawa Timur*