Fakta Baru Perampokan Sadis Gresik, Ibu Muda Tewas Ditusuk Tapi Bukan Pisau

Saat ini, jenazah Wardatun telah dievakuasi ke RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik untuk proses lebih lanjut, sementara anaknya mendapat perawatan intensif.

Chandra Iswinarno
Sabtu, 16 Maret 2024 | 20:44 WIB
Fakta Baru Perampokan Sadis Gresik, Ibu Muda Tewas Ditusuk Tapi Bukan Pisau
Ilustrasi rumah korban perampokan berdarah. [Suara.com/Amin Alamsyah]

SuaraMalang.id - Tragedi perampokan maut yang merenggut nyawa Wardatun Thoyyibah (28), seorang ibu muda di Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, semakin terungkap dengan detail baru yang menggambarkan kebrutalan pelaku.

Kejadian yang berlangsung pada Sabtu dini hari, 16 Maret 2024, itu menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban.

Menurut keterangan keluarga, Wardatun ditemukan oleh suaminya, Mahfudl (44), pada pagi hari dengan kondisi mengenaskan di kamar rumah mereka.

Uang tunai sebesar Rp 150 juta serta perhiasan keluarga telah raib, diduga kuat diambil oleh pelaku.

Baca Juga:Keterangan Baru dari Nenek Korban Ungkap Detik-Detik Sebelum Penemuan Tragis di Gresik

Uang tersebut merupakan hasil kerja keras keluarga Mahfudl yang bergerak di bisnis pulsa dan sebagai agen BRI Link, layanan yang banyak digunakan warga setempat untuk transaksi sehari-hari.

Kondisi korban saat ditemukan pertama kali menunjukkan adanya luka tusukan sebanyak tiga kali di leher dan luka goresan pada kaki anak korban, yang masih berusia dua tahun.

Berdasarkan analisis awal, luka tusukan di leher korban diduga bukan berasal dari senjata tajam seperti pisau, melainkan obeng.

Informasi ini diperkuat oleh pernyataan Abdul Rohim, Kepala Desa Imaan, yang menyebutkan dugaan masyarakat tentang cara pelaku memasuki rumah dan membunuh korban.

Kronologi kejadian tersebut dimulai ketika pelaku diduga masuk melalui pintu samping yang dicongkel di saat keluarga tengah bersiap untuk sahur.

Baca Juga:Kejanggalan Perampokan Berdarah di Gresik, Istri Digorok Tapi Suami Tak Tahu?

Wardatun dan anaknya berada di kamar, sementara Mahfudl tidur di ruang tamu. Perampokan ini terjadi di saat yang sangat rawan, membuat keluarga tidak menyadari adanya ancaman hingga terlambat.

Polisi telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengumpulkan bukti, termasuk sarung golok tanpa golok yang ditemukan di atas kasur, yang mengarah pada dugaan awal perampokan.

Saat ini, jenazah Wardatun telah dievakuasi ke RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik untuk proses lebih lanjut, sementara anaknya mendapat perawatan intensif.

Tragedi ini menambah daftar kejahatan yang terjadi di tengah masyarakat, mengingatkan kembali akan pentingnya keamanan dan kewaspadaan.

Polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku di balik peristiwa perampokan maut yang menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar.

Kontributor : Elizabeth Yati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini