SuaraMalang.id - Sejumlah orang yang diduga calon SIM melakukan protes di Satpas Singosari, Kabupaten Malang Senin, (18/12/2023). Mereka menutup akses pintu masuk kantor Satpas menggunakan mobil pribadi.
Sekelompok orang tersebut diketahui protes tidak puas karena sejak beberapa waktu lalu tidak bisa lagi melakukan aktivitas di lingkungan Satpas. Mereka menyampaikan aspirasi menggunakan pengeras suara.
“Ada sekelompok orang yang diduga calo SIM berupaya melakukan provokasi dengan cara menutup jalan, menyampaikan aspirasi namun tanpa melakukan pemberitahuan,” ujar Wakapolres Malang Kompol Wisnu S Kuncoro dikutip dari Ketik.co.id--media partner Suara.com.
Polsek Singosari yang mendapatkan laporan adanya sekelompok orang orasi di depan Satpas langsung mendangi lokasi. Sedikitnya 11 calo SIM diamankan oleh Polres Malang.
Baca Juga:Petualangan Wisata Petik Apel di Malang Raya: Pengalaman Unik untuk Keluarga
Belasan orang yang diamankan dan dibawa ke Polsek Singosari untuk dimintai keterangan.
Hasil pemeriksaan diketahui bahwa sekelompok orang tersebut tidak puas dengan aturan baru. Polres Malang memberlakukan untuk pengurusan pemohon SIM baru maupun perpanjangan, hanya bisa dilakukan oleh pemohon SIM langsung.
Aturan tersebut membatasi orang yang tidak berkepentingan bisa masuk ke lingkungan Satpas.
“Mereka menyampaikan aspirasi, merasa tidak puas karena tidak lagi bisa melakukan aktivitas di lingkungan Satpas,” katanya.
Kompol Wisnu memastikan, aksi protes yang dilakukan sejumlah orang tersebut tidak memengaruhi pelayanan SIM di Satpas Singosari.
Baca Juga:6 Cafe di Kecamatan Sukun Kota Malang, dari Klasik hingga Modern
Dia menyampaikan, Polres Malang melakukan perbaikan pelayanan agar tidak ada celah bagi calo untuk mengambil keuntungan.
"Selain itu, pelayanan uji praktik SIM juga dinilai lebih mudah, sehingga masyarakat tidak perlu tergiur dengan oknum calo yang mengklaim bisa meloloskan pengurusan SIM dengan mudah," tegasnya.