SuaraMalang.id - Publik dihebohkan dengan perkelahian siswa salah satu Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang pada Selasa (31/10/2023). Salah satu siswa mengalami luka sayatan di bagian wajah hingga cukup parah.
Kasus tersebut saat ini tengah ditangani Unit Pelayanan Wanita dan Anak (PPA) Polres Malang.
Sementara itu, Kepala MI Muflichatul Mukarromah angkat bicara mengenai peristiwa perkelahian tersebut. Dia mengatakan, perkelahian tersebut terjadi di luar sekolah saat jam pulang sekolah.
Perkelahian tersebut melibatkan dua siswa, yakni R sebagai korban siswa kelas IV SD dan terlapor berinisial H kelas V SD.
Baca Juga:Siswa MI di Malang Lukai Temannya Saat Berkelahi, Diduga Karena Tak Mau Diajak Bermain
"Kondisi itu di luar madrasah. Jadi kita sudah tidak tahu dan jam nya sudah jam pulang. Sudah tidak di bawah kendali kita atau di bawah pemantauan kita, karena sudah di luar lembaga dan jam nya juga sudah jam pulang," ujar Mukarromah dikutip dari TIMES Indonesia--jaringan Suara.com, Kamis (2/11/2023).
Kendati demikian, pihaknya saat ini sedang menelusuri terkait peristiwa tersebut. Informasi yang diperolehnya, perkelahian tersebut bermula ketika istirahat salat Duhur.
Namun, waktu itu perkelahian sudah sempat dilerai oleh salah satu guru. "Ternyata masih ada kelanjutannya dan kita gak tahu. Tahu-tahu ada informasi dari bapak dan ibu wali murid yang ada di bawah saat menjemput anaknya," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, perkelahian tersebut terjadi saat kondisi sudah sepi. Hanya tinggal sekitar 19 siswa di sekolah tersebut.
"Ketika ada laporan itu, kita datang sudah gak ada kejadian apapun. Kalau menurut informasi dari anak-anak, tidak ada hal pengeroyokan. Ada beberapa wali murid yang saya tanyai dan juga ada beberapa anak. Tidak ada pengeroyokan sama sekali," jelasnya.
Baca Juga:Siswa MI di Malang Terluka Parah di Bagian Wajah, Diduga Disayat Temannya
Mukarromah menjelaskan, perkelahian tersebut bermula dari cekcok mulut antara kedua siswa. "Awalnya percekcokan mulut, saya lihatnya begitu dari saksi-saksi," katanya.
Seusai perkelahian tersebut sebenarnya pihak sekolah sudah mencoba datang ke rumah sakit. Dia juga menyampaikan, sekolah berniat menanggung biaya perawatan.
"Pihak orang tua masih belum mau menerima dan kita mau minta kekeluargaan saja. Ternyata kemarin ditolak," katanya.
Pihak sekolah selaku orang tua, wali dan juga kepala madrasah meminta maaf kepada semua pihak.
"Saya sebagai orang tua, walinya dan juga kepala madrasah meminta maaf dan juga meminta untuk diproses secara kekeluargaan saja dan semua biaya akan saya tanggung. Harapan saya pihak korban mau diajak secara kekeluargaan," bebernya.
Peristiwa perkelahian tersebut terjadi tidak jauh dari sekolah. Awalnya, terlapor mengajak korban berkelahi, namun diabaikan.
Pelaku kemudian menendang dan korban mencoba kabur. Sempat terjadi kejar-kejaran. Hingga akhirnya terduga pelaku mengeluarkan sebuah benda tajam jenis pisau cutter lalu menyayat pipi korban hingga sobek dan bercucuran darah.