SuaraMalang.id - Kapten timnas U-23 Indonesia, Rizky Ridho, meminta rekannya untuk tetap fokus dan tidak terbawa euforia setelah sukses melaju ke putaran final Piala Asia U-23 2024.
Timnas U-23 Indonesia berhasil memenangkan dua pertandingan kualifikasi melawan timnas U-23 Taiwan dengan skor mencolok 9-0 dan timnas U-23 Turkmenistan 2-0, mengumpulkan total enam poin dan memuncaki klasemen Grup K.
Meskipun persiapan tim sebelum kualifikasi diakui sangat mepet dengan TC yang baru dimulai sejak 4 September dan tanpa adanya laga uji coba, namun tim pelatih dan pemain telah bekerja keras untuk mencapai hasil ini.
Mereka juga tidak memiliki banyak kesempatan untuk menjaring pemain baru, hanya mendapat peluang selama Piala AFF U-23 2023.
"Alhamdulillah kami lolos ke Piala Asia U-23. Ini semua berkat kerja keras seluruh tim," kata Rizky, yang juga merupakan pemain dari Persija Jakarta, dikutip hari Kamis (14/9/2023).
Namun, kapten Rizky menegaskan bahwa perjuangan tim Garuda Muda belum berakhir. Menurutnya, lolos ke Piala Asia hanya langkah awal dalam upaya mereka untuk mencapai prestasi terbaik di tingkat Asia.
Rizky mengungkapkan bahwa skuad Garuda Muda masih memiliki visi lebih besar, yaitu untuk berlaga di Olimpiade 2024. Untuk mewujudkan impian tersebut, mereka harus menjadi salah satu dari tiga tim terbaik di Piala Asia U-23 2024.
"Lolosnya kami ini baru permulaan saja. Kami harus tetap siap menghadapi tantangan yang lebih besar di Piala Asia tahun depan," tegasnya.
Timnas U-23 Indonesia telah menetapkan target tinggi untuk turnamen Piala Asia tahun depan yang akan berlangsung dari 15 April hingga 3 Mei 2024.
Baca Juga:Statistik Bersejarah Timnas Indonesia U-23 saat Tembus Putaran Final Piala Asia 2023
Sebelum turnamen dimulai, pengundian grup akan dilakukan pada November tahun ini untuk menentukan lawan-lawan yang akan dihadapi oleh Indonesia.
Skuad Garuda Muda bertekad untuk mencapai puncak dan memastikan satu tempat di Olimpiade 2024, dan kapten Rizky Ridho berkeyakinan bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, impian besar itu dapat menjadi kenyataan.
Kontributor : Elizabeth Yati