Gowes dari Malang ke Jakarta Bawa Pesan Tragedi Kanjuruhan, Pak Midun Target Finis di SUGBK pada 17 Agustus 2023

Miftahudin Romli (53) atau yang akrab disapa Pak Midun melakukan ekspedisi menggunakan sepeda dari Malang menuju Jakarta.

Baehaqi Almutoif
Kamis, 03 Agustus 2023 | 22:35 WIB
Gowes dari Malang ke Jakarta Bawa Pesan Tragedi Kanjuruhan, Pak Midun Target Finis di SUGBK pada 17 Agustus 2023
Pak Midun saat memulai petualangannya menolak lupa Tragedi Kanjuruhan dari Malang ke Jakarta.[Times Indonesia]

SuaraMalang.id - Miftahudin Romli (53) atau yang akrab disapa Pak Midun melakukan ekspedisi menggunakan sepeda dari Malang menuju Jakarta membawa pesan Tragedi Kanjuruhan.

Warga Kota Batu itu menargetkan bisa datang ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2023.

Dia berangkat dari rumahnya di Jalan Darsono Barat, Gang Asnari, RT 5 RW 10, Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kamis (3/8/2023).

Pak Midun akan melintasi sejumlah stadion di Pantura. Rute yang dilintasi ialah Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Stadion Gajayana Kota Malang, Stadion Gelora Delta Sidoarjo dan stadion lain di Lamongan, Tuban, Rembang, Patu, Kudus, Demak, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Brebes, Indramayu, Karawang, serta Bekasi.

Baca Juga:15 Proyek Senilai Rp 280 Triliun Era Anies Tak Ada yang Deal, Pemprov DKI Tak Kapok Gelar Lagi JIF 2023

"Melalui sepeda ini saya ingin berekspresi supaya masyarakat tidak melupakan Tragedi Kanjuruhan. Target saya sampai Jakarta pada 17 Agustus nanti atau bertepatan dengan Hari Kemerdekaan," ujar Pak Midun dikutip dari Times Indonesia--jaringan Suara.com, Kamis (3/8/2023).

Sepeda Pak Midun dirancang cukup unik dengan replika keranda mayat yang tersambung di bagian belakang.

Keranda tersebut, menjadi simbol para korban Tragedi Kanjuruhan dengan tulisan 135 yang merupakan angka korban meninggal dalam tragedi tersebut.

Pak Midun berharap bisa bertemu dengan pejabat pemerintah pusat maupun Ketua PSSI. Dia ingin semua stakeholder bisa mendengar serta menolak lupa Tragedi Kanjuruhan.

"Tidak ada target, intinya menyalurkan ekspresi serta bertemu dengan pencinta-pencinta sepak bola. Paling penting yaitu jangan sampai tragedi-tragedi yang sampai memakan korban jiwa dalam sepakbola terulang kembali," ungkapnya.

Baca Juga:Kunjungi Pameran Skin Care di JCC, Anies Ditawari Free Gift

Pria yang bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Pariwisata Kota Batu itu memohon doa restu kepada semua pihak agar bisa menuntaskan misinya dan memberikan manfaat kepada semua pihak.

"Mohon doanya agar saya diberi kesehatan, kelancaran dan keselamatan. Saya tidak memaksakan diri, kalau capek atau gak kuat ya istirahat. Misal nanti ditengah jalan saya sudah tak kuat dan ada yang sanggup melanjutkan, boleh saya persilahkan," tuturnya.

Istri Midun, Nowo Dyah Sihkanti mendukung penuh aksi yang dilakukan oleh suaminya tersebut.

"Untuk perbekalan yang dibawa yaitu baju, peralatan sepeda seperti pompa angin, ban dan lainnya. Untuk dukungan materi dapat dari pemberian teman-teman serta biaya sendiri," kata Nowo Dyah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini