Pemakaman Umum Diterjang Banjir, Mayat Hilang Hingga Kain Kafan Berserakan

Terjangan banjir di TPU Embah Besar, Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore Banyuwangi sebabkan sejumlah mayat yang terkubur hilang dan kain kafan berserakan di area pekuburan.

Chandra Iswinarno
Sabtu, 05 November 2022 | 17:01 WIB
Pemakaman Umum Diterjang Banjir, Mayat Hilang Hingga Kain Kafan Berserakan
Warga mencari makam keluarganya yang hilang tersapu banjir di TPU Embah Besar, Desa Krikilan, Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (4/11/2022). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

SuaraMalang.id - Terjangan banjir akibat luapan sungai di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Embah Besar, Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore Banyuwangi menyebabkan sejumlah mayat yang terkubur hilang dan kain kafan berserakan di area pekuburan.

Kondisi tersebut terjadi lantaran banjir mengakibatkan puluhan makam di TPU yang berada tepat di pinggir Sungai Glenmore, tergerus. Makam-makam itu tergerus banjir bandang pada Kamis (3/11/2022).

Dari informasi yang dihimpun Suarajatimpost.com-jaringan Suara.com, area makam yang tergerus diperkirakan mencapai luasan 10x30 meter dan kedalaman hingga 1,5 meter. Sementara dari lokasi yang tanahnya tergerus, nampak berserakan kain kafan berwarna kecoklatan.

Tak hanya itu, kijing sebagian kuburan hanyut dan ada yang sudah tidak berbentuk. Salah satu kijing terlihat berada di bibir sungai.

Baca Juga:Puluhan Makam di TPU Glenmore Banyuwangi Hilang Diterjang Banjir

Diperkirakan kijing tersebut sempat terbawa luapan arus sungai dan tertahan pohon yang ada di pinggir sungai.

Khawatir dengan makam keluarga yang terdampak banjir tersebut, sejumlah keluarga yang memakamkan sanak saudaranya di tempat pemakaman tersebut pun panik. Mereka kemudian berbondong-bondong ke TPU untuk memastikan konidisi makam keluarganya.

Seperti yang dilakukan Salam (53). Warga Desa tegalharjo ini mengaku menyerah setelah berusaha mencari makam keponakannya. Dia tak mampu menemukan jenazah ataupun nisan milik keponakan yang dimakamkan di area tersebut dua tahun silam.

"Lokasinya memang di pinggir sungai. Tapi sudah tidak ada. Mungkin sudah hanyut. Sedih juga karena memang dia keponakan saya yang paling saya sayangi," katanya.

Kesedihan Salam juga dialami keluarga lain karena tidak menemukan jasad anggota familinya yang dimakamkan di TPU Embah Besar.

Baca Juga:Penghormatan untuk Korban, Penataan Makam Covid-19 di TPU Bambu Apus Dikebut

"Kebetulan makam tersebut hanya separuh saja yang tergerus. Tadi orangnya menangis karena tidak menemukan jasad ataupun kain kafan di makam keluarganya," ujarnya.

Ia memperkirakan, ada banyak makam yang ikut tergerus dan terbawa arus sungai. Lantaran, jarak antara makam yang satu dengan lainnya di tempat itu relatif cukup rapat.

"Perkiraan sekitar puluhan makam yang hilang," katanya.

Sementara seorang warga lainnya, Jumaah (49) masih bisa menemukan makam ibunya yang letaknya lebih di atas lagi.

"Begitu mendengar kabar ada makam yang tergerus luapan sungai saya langsung ke kuburan. Alhamdulillah, makam Ibu dan Bapaknya istri saya aman," jelasnya.

Jumaah mengatakan, area makam yang tergerus itu awalnya rata dengan area makam yang saat ini masih ada. Sehingga dia meyakini makam yang hanyut cukup banyak.

"Yang hilang puluhan makam, ini rapat makamnya," katanya.

Sementara itu, Pengurus TPU Mbah Besar, Suwardi (57) menyebut ada sekitar 80 makam yang hanyut karena banjir yang terjadi pada kamis (3/11/2022).

"Ada 80 makam yang hanyut," kata dia, Sabtu (05/11/2022).

Dari total tersebut, Suwardi menyebut hanya lima jenazah berwujud tulang belulang yang bisa dikuburkan kembali. Sementara lainnya sudah hanyut terbawa arus.

"Ada 5 jenazah yang masih bisa dikuburkan kembali. Peristiwa ini merupakan kali pertama terjadi di TPU Mbah Besar," ujarnya.

Saat ini banyak masyarakat yang keluarganya dimakamkan di TPU ini ramai berdatangan. Mereka ingin memastikan kondisi makam keluarganya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini