Hadapi Perang di Musim Dingin, Jepang Janjikan Bantuan Pemanan untuk Ukraina

"Rusia menghancurkan segalanya untuk mempersulit kami bertahan hidup di musim dingin ini."

Eleonora PEW
Rabu, 26 Oktober 2022 | 15:45 WIB
Hadapi Perang di Musim Dingin, Jepang Janjikan Bantuan Pemanan untuk Ukraina
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. [Dok.Antara]

SuaraMalang.id - Saat ini Ukraina tengah menghadapi perang melawan Rusia menjelang musim dingin. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pun pada Selasa (25/10/2022) berjanji memberikan pemanas dan peralatan lain untuk negara tersebut.

"Jepang telah memberikan dukungan ke Ukraina untuk bersiap menghadapi musim dingin berat yang akan datang ... Selanjutnya, Jepang akan terus memberikan bantuan ke Ukraina berdasarkan pengetahuan dan kekuatan unik negara kami," kata Kishida dalam pidato lewat video pada konferensi internasional tentang bantuan bagi Ukraina yang diadakan di Berlin.

Untuk mendukung upaya rekonstruksi Ukraina sejak diinvasi oleh Rusia pada akhir Februari 2022, Kishida mengatakan Tokyo telah berbagi pengalaman dengan Kiev tentang memilah dan menggunakan kembali puing-puing dari gempa bumi besar dan tsunami yang melanda Jepang pada Maret 2011.

Pesan Kishida itu disampaikan ke Konferensi Pakar Internasional tentang Pemulihan, Rekonstruksi, dan Modernisasi Ukraina, yang diselenggarakan oleh Jerman dan Komisi Eropa--badan eksekutif Uni Eropa.

Baca Juga:Pidato Lengkap PM Inggris Liz Truss Resign: Sentil Perang Ilegal Putin

Keketuaan bergilir kelompok tujuh ekonomi besar dunia (G7) akan diambil alih Jepang dari Jerman tahun depan. Tak hanya Jepang, G7 beranggotakan Inggris, Kanada, Prancis, Italia, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang turut berpartisipasi dalam konferensi itu secara virtual, mengatakan bahwa serangan Rusia telah menghancurkan lebih dari sepertiga fasilitas energi Ukraina.

"Rusia menghancurkan segalanya untuk mempersulit kami bertahan hidup di musim dingin ini," kata Zelenskyy.

Pemerintah Ukraina menyampaikan bahwa negara itu membutuhkan dana bantuan senilai 750 miliar dolar AS (sekitar Rp11,67 kuadriliun) untuk rekonstruksi, dan angka itu diperkirakan akan meningkat akibat perang berkepanjangan.

Pada konferensi itu, Kishida pun menegaskan kembali bahwa Jepang "mengutuk keras" serangan rudal Rusia terhadap warga sipil dan fasilitas sipil di Ukraina serta ancamannya untuk menggunakan senjata nuklir.

Baca Juga:Total Ekspor Batu Bara Dari Indonesia ke Eropa Naik Jelang Musim Dingin

"Penting bagi kita untuk bersatu dalam mempromosikan dukungan kepada Ukraina dan sanksi terhadap Rusia," kata Kishida. "Jepang akan melakukan upaya maksimal dan kontribusi positif, dan secara aktif memimpin diskusi dalam komunitas internasional untuk pemulihan perdamaian dan rekonstruksi yang cepat di Ukraina." [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini